Gangguan kecemasan merupakan salah satu penyakit mental disorder yang banyak dialami masyarakat. Pada masa pandemi COVID-19, tenaga kesehatan rentan mengalami gangguan kecemasan saat menangani kasus COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan tenaga kesehatan di DKI Jakarta Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang yang dilakukan pada 230 tenaga kesehatan di DKI Jakarta dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar petugas kesehatan mengalami kecemasan berat-panik (52,6%). Pada faktor persepsi frekuensi, mayoritas petugas kesehatan jarang mengakses informasi mengenai COVID-19 di media sosial (59,6%). Dari aspek persepsi durasi, mayoritas petugas kesehatan memiliki durasi yang lama saat mengakses informasi mengenai COVID-19 di media sosial (60,4%). Pada aspek persepsi atensi, mayoritas responden termasuk dalam kategori tertarik pada informasi mengenai COVID-19 yang tersajikan di media sosial (65,2%). Analisis bivariat menunjukkan hubungan bermakna antara jenis kelamin (nilai p = 0,01), pekerjaan (nilai p = 0,002), persepsi frekuensi (nilai p = 0,042), dan persepsi durasi paparan informasi media sosial (nilai p = 0,011) mengenai COVID-19 dengan tingkat kecemasan tenaga kesehatan. Namun tidak ada hubungan bermakna antara persepsi atensi dan usia dengan tingkat kecemasan tenaga kesehatan, nilai p > 0,05. Tenaga kesehatan disarankan untuk memanfaatkan waktu istirahat dengan lebih baik dan lebih bijak dalam mengatur frekuensi serta durasi saat mengakses informasi di media sosial.
CITATION STYLE
Ramadhani, A. K., & Febrianti, T. (2023). Determinan Tingkat Kecemasan pada Tenaga Kesehatan selama Pandemi COVID-19. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 12(04), 270–276. https://doi.org/10.33221/jikm.v12i04.1947
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.