Pandemi Covid-19 memiliki peran yang besar terhadap transformasi digital, termasuk peningkatan penggunaan Natural Language Processing dalam memecahkan berbagai permasalah di industri dengan menyediakan berbagai solusi cerdas. PT XYZ sebagai startup yang bergerak di industri Natural Language Processing diketahui belum menerapkan manajemen risiko dalam proses bisnisnya. Prediksi terhadap fenomena Bubble Burst Startup dan persaingan yang kuat antara kompetitor lokal maupun global dapat mengancam keberlangsungan PT XYZ di masa yang akan datang. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang implementasi manajemen risiko pada tech-startup PT XYZ. Perancangan manajemen risiko pada penelitian ini mengacu kepada kerangka manajemen risiko ISO 31000:2018. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan proses pemeringkatan risiko menggunakan Analytic Hierarchy Process. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh sebanyak 36 faktor risiko yang dikelompokkan menjadi 5 jenis risiko, yaitu; risiko operasional, risiko keuangan, risiko risiko reputasi, risiko legal/kepatuhan, dan risiko bisnis. Hasil evaluasi risiko menunjukkan sebanyak 4 risiko termasuk kategori rendah, 19 risiko kategori sedang, dan 13 risiko kategori tinggi. Tidak ada risiko yang termasuk dalam kategori sangat tinggi. Setelah kategori masing-masing risiko diketahui, penelitian ini memberikan rekomendasi tindakan mitigasi yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk seluruh kategori risiko.
CITATION STYLE
Nazhifa, A. K., & Fatima, E. (2023). Rancangan Implementasi Manajemen Risiko pada Tech-Startup (Studi Kasus PT XYZ). CAPITAL: Jurnal Ekonomi Dan Manajemen, 6(2), 432. https://doi.org/10.25273/capital.v6i2.14618
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.