Gangguan keseimbangan terjadi sebagai akibat adanya kelemahan pada otot-otot yang berperan dalam memelihara keseimbangan terutama keseimbangan duduk, seperti otot trunk dan pelvic. Latihan bridging dan strengthening adalah dua teknik latihan yang dapat meningkatkan kekuatan otot pada trunk maupun pelvic.Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perbedaan pengaruh pemberian latihan Bridging dan strengthening terhadap Keseimbangan Duduk pada Penderita Pasca Stroke Non-Haemoragik. Penelitian ini adalah quasy eksperimen menggunakan pretest-posttest two group design. Populasi penelitian adalah semua pasien pasca stroke yang berkunjung di Klinik Politeknik Kesehatan Makassar jurusan Fisioterapi selama penelitian berlangsung. Sampel penelitian penderita pasca stroke non haemorragik yang berkunjung di Klinik Politeknik Kesehatan Makassar Jurusan Fisioterapi selama penelitian berlangsung.Hasil penelitian diperoleh adanya perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian bridging exercise dengan selisih rata-rata nilai keseimbangan duduk 1.40 + 0.52 menit dengan hasil uji wilcoxon p=0.004 < α= 0.05. Sedangkan pada intervensi strengthening exercise diperoleh selisih rata-rata keseimbangan duduk 1.00 + 0.67 menit engan hasil uji wilcoxon p= 0.008 α= 0.05.Kesimpulan penelitian ini adalah ada perubahan keseimbangan duduk sebelum dan sesudah pemberian bridging exercise dan strengthening exercise pada penderita pasca stroke non haemorragik. Tidak ada perbedaan perubahan keseimbangan duduk diantara kedua kelompok perlakuan. Kata Kunci : Bridging exercise, strengthening exercise, stroke non-haemoragik.
CITATION STYLE
Awal, M., SadiyahL, S., Halimah, A., & Fajriah, S. N. (2020). PENGARUH LATIHAN BRIDGING DAN STRENGTHENING TERHADAP KESEIMBANGAN DUDUK PASIEN PASCA STROKE NON HEMORAGIK DI KLINIK FISIOTERAPI POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR. Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar, 12(1), 39. https://doi.org/10.32382/mf.v10i2.815
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.