Abstract Malaria is still a big problem in Indonesia so that the development of vaccine is urgently needed. However, the immunity is not fully obtained in host that may be due to high dose of irradiation to parasites. This study aimed to determine the infectiveness of Plasmodium berghei malaria parasite in mice after being irradiated with gamma fractionated dose of 0 Gy, 100+50, 100+75 and 100+100 Gy at a dose rate of 717 Gy/h. Observation of the percentage of parasitic appearance forms (parasitemia) such as trophozoite (including ring) and schizont was done on thin blood smears stained by Giemsa from observation day 2 to 20 post injection. The results showed that fractionated irradiation was effectively suppressed the growth of parasites in the blood of mice for all treatment groups except the fractionation dose of 100+75 Gy. Mice injected with a dose of 100+100 Gy have a stable body weight during days of observation, supported by a relatively normal macroscopic appearance of the liver and spleen. It was concluded that fractionated dose of 100+100 Gy is most effectively weakened the parasite for malaria vaccine material supported by body weight stability and better condition of liver-lymph organ. AbstrakMalaria masih merupakan pemasalahan besar di Indonesia sehingga pengembangan vaksin sangat diperlukan. Akan tetapi, imunitas pada inang belum sepenuhnya diperoleh yang kemungkinan disebabkan oleh tingginya dosis iradiasi pada parasit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya infektif parasit malaria Plasmodium berghei pada mencit setelah diiradiasi gamma fraksinasi 0 Gy, 100+50, 100+75 dan 100+100 Gy pada laju dosis 717 Gy/jam. Diamati persentase kemunculan bentuk-bentuk parasit (parasitemia) seperti tropozoit (termasuk cincin) dan skizon pada apusan darah tipis yang diwarnai Giemsa, dari hari pengamatan ke-2 hingga 20 pasca penyuntikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iradiasi fraksinasi efektif menekan pertumbuhan parasit dalam darah mencit untuk semua perlakuan kecuali dosis fraksinasi 100+75 Gy. Mencit disuntik dosis 100+100 Gy memiliki berat badan yang stabil selama pengamatan, didukung oleh tampilan makroskopis hati dan limpa yang relatif normal. Disimpulkan bahwa iradiasi fraksinasi 100+100 Gy paling efektif melemahkan parasit sebagai bahan vaksin malaria, didukung oleh kestabilan berat badan dan kondisi organ hati-limpa yang lebih baik.
CITATION STYLE
Syaifudin, M., Mahmudah, H., Kisnanto, T., Tetriana, D., Nurhayati, S., Nurhayati, T., … Darliana, D. (2019). Evaluasi Dosis Fraksionasi Sinar Gamma dalam Melemahkan Parasit Malaria Plasmodium berghei pada Mencit untuk Pengembangan Vaksin Iradiasi. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia, 8(1), 33–41. https://doi.org/10.22435/jbmi.v8i1.2581
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.