ANALISIS RASIONALITAS PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID PADA PASIEN ASMA DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Abstract

Angka kematian akibat penyakit asma di Indonesia mencapai 24.773 orang atau 1,77% dari total jumlah kematian. Efek penggunaan kostikosteroid dalam waktu yang lama dapat menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intrakranial, peningkatan gula darah, dan risiko terkena infeksi internal. Upaya untuk mengurangi efek samping yang dialami, maka pengobatan yang rasional sangat diperlukan. Salah satu obat yang efektif untuk mengobati peradangan pada penyakit asma adalah kortikosteroid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasionalitas penggunaan obat kortikosteroid pada pasien asma di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit UNS tahun 2021. Metode penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif yang bersifat retrospektif dari rekam medik pasien asma yang menjalani rawat inap Rumah Sakit UNS. Metode pengambilan data dilakukan menggunakan metode purposive sampling, berdasarkan dari kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan. Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah pasien asma rawat inap yang mendapatkan terapi kortikosteroid tahun 2021, dengan jumlah sampel sebanyak 86 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metilprednisolon merupakan obat kortikosteroid yang banyak digunakan pasien asma di Rumah Sakit UNS. Pemberian terapi kortikosteroid dengan kasus tepat obat sebesar 100%, tepat dosis sebesar 62,75%, tepat indikasi sebesar 100% dan tepat pasien sebesar 93,14%. Penggunaan obat yang rasional pada penyakit asma di Rumah Sakit UNS sebesar 64,70% dan pengobatan yang tidak rasional sebesar 35,30%.