DISKOPERINDAG Bandung Regency has a role in the preparation of regional planning, one of which is the preparation of Renja. In the actual condition the work plan compiled by DISKOPERINDAG has a problem namely inaccuracy in the preparation of Renja. This study aims to design the proposed business processes in the preparation of Renja. The business process improvement method used is Business Process Improvement (BPI). Business process improvement is carried out by identifying business process gaps in the preparation of the actual Renja with the Renja planning flow based on PERMENDAGRI Number 54 of 2010 and the requirements of clause 7.3 ISO 9001: 2008. The results of the gap analysis will be entered for analysis of activities grouped into RVA, BVA and NVA. Business process improvement is done by eliminating NVA activities, minimizing BVA activities and streamlining RVA activities. At the data collection stage, 11 business processes were developed for the actual Renja and 21 activities based on PERMENDAGRI. The results of the gap between the actual business processes and business processes based on PERMENDAGRI, there are 31 processes. The results of the activity analysis showed there were 12 RVA activities, 19 BVA, 0 NVA. Business process improvement tools used include value-added assessment, simplification, and duplication elimination. Based on the results of the comparison of the efficiency time, the existing business processes 19.14%, while the proposed business processes 21.88%. The proposed business process for the preparation of Renja is included in the preparation of SOPs and work instructions.DISKOPERINDAG Kabupaten Bandung memiliki peranan dalam penyusunan perencanaan daerah, salah satunya adalah penyusunan Renja. Dalam kondisi aktual rencana kerja yang disusun oleh DISKOPERINDAG memiliki permasalahan yakni ketidaktepatan dalam penyusunan Renja. Penelitian ini bertujuan untuk merancang proses bisnis usulan dalam penyusunan Renja. Metode perbaikan proses bisnis yang digunakan adalah Business Process Improvement (BPI). Perbaikan proses bisnis dilakukan dengan mengidentifikasi gap proses bisnis penyusunan Renja aktual dengan alur perencanaan Renja berdasarkan PERMENDAGRI Nomor 54 Tahun 2010 dan persyaratan klausul 7.3 ISO 9001:2008. Hasil analisis gap akan menjadi masukkan untuk analisis aktivitas yang dikelompokkan menjadi RVA, BVA dan NVA. Perbaikan proses bisnis dilakukan dengan mengeliminasi aktivitas NVA, meminimasi aktivitas BVA dan melakukan streamlining pada aktivitas RVA. Pada tahap pengumpulan data diperoleh 11 proses bisnis penyusunan Renja aktual dan 21 aktivitas berdasarkan PERMENDAGRI. Hasil gap antara proses bisnis aktual dan proses bisnis berdasarkan PERMENDAGRI terdapat 31 proses. Hasil analisis aktivitas menunjukkan terdapat 12 aktivitas RVA, 19 BVA, 0 NVA. Tools perbaikan proses bisnis yang digunakan antara lain value-added assessment, simplification, dan duplication elimination. Berdasarkan hasil perbandingan waktu efisiensi, pada proses bisnis eksisting 19,14%, sementara pada proses bisnis usulan 21,88%. Usulan proses bisnis penyusunan Renja menjadi masukkan dalam penyusunan SOP dan instuksi kerja.Â
CITATION STYLE
Widodo, S. R., Rohayati, Y., & Aisha, A. N. (2017). Perbaikan Proses Bisnis Penyusunan Rencana Kerja DISKOPERINDAG Menggunakan Metode Business Process Improvement Berdasarkan PERMENDAGRI Nomor 54 Tahun 2010 Serta Klausul 7.3 ISO 9001:2008. JATI UNIK : Jurnal Ilmiah Teknik Dan Manajemen Industri, 1(1), 11–23. https://doi.org/10.30737/jatiunik.v1i1.65
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.