Ontologie

  • Mahner M
  • Bunge M
N/ACitations
Citations of this article
10Readers
Mendeley users who have this article in their library.
Get full text

Abstract

Ontologi Mahyuddin K. M. Nasution Program Studi S3 Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (Fasilkom-TI), Universitas Sumatera Utara mahyuddin@usu.ac.id Tulisan ini adalah bahan untuk matakuliah Ontologi dan Tak-sonomi Informasi yang disampaikan pada Prodi S3 Ilmu Kom-puter Unviersitas Sumatera Utara-Tulisan ini adalah materi perkuliahan untuk memandu para mahasiswa dalam memahami matakuliah ini dan juga bahan dasar buku ajar sekaligus refer-ensi di bidang berkaitan I. PENDAHULUAN Ontologi tidak saja mempengaruhi metode penelitian [1], tetapi juga tentang pemaknaan [2]: ontologi adalah landasan semantik, tanpa ontologi tidak ada semantik. Setiap aliran penelitian seperti pemetaan ontologi, evolusi ontologi, tak-sonomi, dan ontologi populasi mempengaruhi bidang pencar-ian ilmiah dan pengetahuan secara semantik [60]. Tulisan ini untuk menjawab beberapa pemahaman tentang ontologi yang terdapat pada rujukan berbeda-beda dalam ke-pentingan dan penelitian yang berbeda, sedangkan referensi khusus terkait dengan ontologi belum ada secara sistematik diperkenalkan. II. ISTILAH DAN DEFINISI Berdasarkan istilah, ontologi (ontology) berasal dari akar kata dalam bahasa Yunani, diartikan sebagai cabang metafisika untuk memperlakukan sifat kewujudan. Ontologi merupakan kajian filosofis tentang sifat alamiah kewujudan (being), men-jadi (becaming), keberadaan (existence) atau realitas sebaik kategori-kategori dasar kewujudan dan hubungannya [70]. Se-cara singkat, ontologi merupakan pengetahuan tentang apa yang (what is) atau ada (exist). 1 Ontologi [62] sebagai ca-bang filsafat merujuk pada realitas sekitar kita, tidak tergan-tung bagaimana pandangan kita sendiri terhadapnya. Dengan demikian, ontologi mengharuskan seseorang untuk membuat perbedaan yang tegas antara subjek yang mengamati dan obyek yang diamati. Seperti telah diungkapkan, secara tradisional ontologi terdaftar sebagai bagian dari cabang utama filsafat yang dike-1 https://en.wikipedia.org/wiki/Ontology tahui sebagai metafisika. Ontologi seringkali berkaitan den-gan pertanyaan yang terkonsentrasi tentang apakah entititas ada atau boleh dikatakan untuk ada dan bagaimana entitas demikian dapat dikelompokkan, berkaitan dalam jenjang, dan dibagi menurut kesamaan [63] dan perbedaan. Jadi, ontologi merupakan " science of being "-secara khusus memiliki pe-maknaan berbeda dalam konteks berbeda. Berdasarkan itu, terdapat tiga posisi secara filosofis di dalam ontologi: 1) Para obyektifis percaya bahwa dunia mereka berada dalam dirinya sendiri, sepenuhnya bebas dari mereka. Dengan kata lain, mereka percaya pada realitas objek-tif yang benar. Misalnya, huruf A merupakan realias di luar diri manusia (pembaca) dan tidak tergantung kepada penulis juga, dan huruf A adalah satu kewu-judan yang berbeda dari huruf B. 2) Para subjektifis mengambil posisi yang berlawanan. Mereka percaya bahwa tidak ada realitas di luar sub-jek (manusia) dan dalam ekstrim, bahwa setiap subjek memiliki citra realitas tersendiri. Misalnya, huruf A tergantung kepada penulis atau pembaca. Huruf A dapat dinamai sesuai dengan kemauan manusia, jadi antara satu huruf A dengan huruf A yang lain dalam diri manusia berbeda atau sama mempunyai kaitan. 3) Para konstruktifis yang hadir pada posisi kira-kira di antara keduanya. Mereka setuju dengan subjektifis bahwa tidak ada realitas objektif mutlak sebagaimana para objektifis percaya, tetapi mereka percaya bahwa ada semacam realitas setengah objektif yang mereka sebut realitas antar-subjektif. Hal ini dibangun dan terus disesuaikan melalui negosiasi dan mencapai konsensus sosial di antara pokok-pokok bahasan. Huruf A berada pada kekhususan dan keumuman, jadi dikenali di antara realitas yang terpikirkan dan tertuliskan oleh penulis atau pembaca. Dengan pertimbangan bahwa ontologi menjadi bagian ter-tentu dari realitas, ontologi adalah sebagai dasar untuk komu-nikasi masuk akal tentang bagian realitas itu. Sejalan dengan arti kata ontologi, yaitu sehimpunan konsep dan kategori dalam area subjek atau domain yang memperlihatkan sifat-sifatnya dan hubungan di antara mereka [66], ontologi adalah juga spesifikasi eksplisit tentang konseptualisasi. Ontologi adalah kajian mendasar secara logis tentang kewujudan, menjadi, dan keberadaan sesuatu. Kajian mendasar secara logis mewakili science of being, yang menjelaskan bahwa ontologi bukan teknologi tetapi merupakan sains [69]. Kewujudan (being) menyatakan bahwa setiap sesuatu wujud dengan sifat alamiah (natural) atau memiliki sifat-sifat dasar, sifat-sifat yang tidak datang dari kewujudan yang lain,

Cite

CITATION STYLE

APA

Mahner, M., & Bunge, M. (2000). Ontologie. In Philosophische Grundlagen der Biologie (pp. 3–48). Springer Berlin Heidelberg. https://doi.org/10.1007/978-3-642-57231-9_1

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free