Masalah gizi masyarakat di Desa Lawallu Kecamatan Soppeng Riaja Kabupaten Barru, bukan menyangkut aspek kesehatan saja, melainkan aspek kondisi sosial budaya, dan sebagainya. Kasus gizi/status gizi masyarakat akhir-akhir ini di Indonesia telah menyadarkan pemegang kebijakan untuk melihat lebih jelas bahwa orang dewasa sebagian kekurangan gizi. Penyebab kurang gizi, pertama makanan yang kurang dan penyakit infeksi yang di derita masyarakat, ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, pelayanan kesehatan dan kesehatan lingkungan, dan kondisi sosial budaya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan pekerjaan dan kondisi sosial budaya dengan status gizi masyarakat. Jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian adalah semua masyarakat yang berumur 21-65 tahun yang berjumlah 1190 orang di Desa Lawallu dan sampel 92 orang. Data dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistic Chi Square melaliu SPSS Versi 24.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pekerjaaan terhadap status gizi masyarakat di Desa Lawallu Kecamatan Soppeng Riaja Kabupaten Barru berdasarkan hasil Uji Chi Square, yang di peroleh dengan taraf signifikan (0.089) > a (0.05), sedangkan kondisi sosial budaya terhadap status gizi masyarakat di Desa Lawallu Kecamatan Soppeng Riaja Kabupaten Barru di peroleh dengan taraf Signifikan (0.479) > a (0.05), maka H0 di tolak. Disarankan perlunya pendidikan gizi kepada masyarakat sebagai pengolahan menu keluarga untuk meningkatkan status gizi masyarakat.
CITATION STYLE
Nursamsi, Haniarti, & Abidin. (2019). HUBUNGAN PEKERJAAN DAN KONDISI SOSIAL BUDAYA DENGAN STATUS GIZI MASYARAKAT DI DESA LAWALLU KECAMATAN SOPPENG RIAJA KABUPATEN BARRU. Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan, 2(3), 486–495. https://doi.org/10.31850/makes.v2i3.193
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.