Pengunaan agens hayati dalam perlakuan benih cabai merupakan alternatif pengendalian penyakit tular tanah berupa penyakit rebah kecambah yang disebabkan oleh berbagai cendawan pathogen tanah. Penelitian ini bertujuan (1) mengkaji keefektivan agens hayati dalam perkecambahan dan pertumbuhan bibit cabai besar dan (2) dan pengaruhnya terhadap pengendalian penyakit damping off di persemaian cabai pada berbagai ketinggian tempat. Penelitian ini terdiri dari tiga lokasi percobaan, (1) ketinggian tempat satu/KT I (947 m dpl) pada bulan Juni-September 2019 di lahan petani Desa Bumijawa, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, (2) ketinggian tempat dua/KT II (61 m dpl) pada bulan Juni-September 2019 di Desa Jembayat Kecamatan Margasari Kabupaten Tegal, dan (3) ketinggian tempat tiga/KT III (891 m dpl) pada bulan September-Desember 2020 di Desa Tuwel Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok satu faktor yaitu teknik pembibitan berupa konvensional dan teknologi agens hayati. Hasil penelitian menunjukkan aplikasi teknologi agens hayati terbukti secara nyata efektif meningkatkan perkecambahan (indeks vigor) dan pertumbuhan bibit cabai. Teknologi agens hayati mampu mengendalikan penyakit damping off pada kemunculan pertama penyakit dan kejadian penyakit di dataran rendah (KT II). Teknologi agens hayati direkomendasikan dalam teknik pembibitan cabai.
CITATION STYLE
Suryo Wiyono, Kusuma Darma, Awang Maharijaya, Tamrin Khamidi, & Ahmad Fauzi Ridwan. (2022). Peningkatan Pertumbuhan dan Pengendalian Rebah Kecambah Bibit Cabai Menggunakan Teknologi Agens Hayati pada Berbagai Ketinggian Tempat. Jurnal Hortikultura Indonesia, 12(2), 138–146. https://doi.org/10.29244/jhi.12.2.138-146
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.