Pengolahan limbah penetasan dengan bentonite menujukkan kelayakan dan keamanan secara kimia maupun mikrobiologisnya sebagai sumber pakan alternatif. Untuk melengkapi dasar kajian pemanfaatan limbah penetasan terolah sebagai bahan pakan alternative ternak lokal, penelitian ini dilakukan. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan acak lengkap pola faktorial 2 x 4 x 2, faktor pertaman adalah mineral pengikat bentonite 3 dan 4%, level penggunaan limbah penetasan terolah 0,10, 20 dan 30% sebagai faktor ke dua dan umur ayam 2 dan 4 minggu sebagai faktor ke tiga, masing-masing diulang 3 kali dengan 5 unit percobaan setiap ulangan. Hasil penelitian meninjukkan, penggunaan bentonite 4 % dalam pengolahan limbah penetasan dan aras penggunaan limbah penetasan dalam ransum, tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ayam (P>0.05). Pengaruh nyata penggunaan bentonite, maupun aras penggunaan limbah penetasan terolah mampak nyata ketika berinteraksi dengan umur ayam (p<0.05). Rata-rata bobot badan dan pertambahan bobot harian tertinggi pada ransum kontrol pada semua umur, dan terendah pada ransum dengan 30% limbah penetasan yang diolah dengan bentonite 4%. Hal yang sama diperlihatkan pada nilai konversi pakan, nilai tertinggi dicapai pada ayam umur 4 minggu dengan ransum 30% limbah penetasan yang diolah dengan bentonite 4%. Disimpulkan bahwa hasil pengolahan limbah penetasan dengan 4% bentonite layak digunakan pada ayam umur lebih dari 2 minggu, dan penggunaan limbah penetasan terolah dalam ransum tidak lebih dari 20%.
CITATION STYLE
Sulistyanto, B., Sumarsih, S., & Utama, C. S. (2019). Pengaruh Pemberian Limbah Penetasan Yang Diolah Dengan Mineral Pengikat Bentonite Terhadap Performans Produksi Ayam Kampung Super. Sains Peternakan, 17(1), 24. https://doi.org/10.20961/sainspet.v17i1.25656
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.