PRINSIP JALAN TENGAH ‘ZHONG YONG’ LU XUN: PENDEKATAN ANALISIS WACANA KRITIS

  • Kurniati N
N/ACitations
Citations of this article
44Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Reformasi Empat Mei 1919 membuat wacana kesetaraan gender dan nilai-nilai Barat menjadi sangat populer dalam dunia sastra Cina. Sebagai salah tokoh utama dalam sastra Cina modern, Lu Xun aktif menyuarakan pandangannya tentang pemikiran Barat dan perempuan baru dalam berbagai tulisannya. Ia secara paradoks merespons isu perempuan baru dan modernisasi yang kemudian memunculkan pertanyaan bagaimana sebenarnya ideologi Lu Xun tentang perempuan dan bagaimana Lu Xun menyikapi kontestasi wacana tradisional dan modern pada periode Empat Mei. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis ideologinya tentang perempuan Cina baru dan modernisme dengan menggunakan metode analisis wacana kritis Norman Fairclough, terutama dalam teks dan intertekstual. Perspektif tersebut dianalisis dari praktik tekstual dan praktik diskursif yang tampak pada cerpen “Persembahan Tahun Baru”, “Keluarga Bahagia”, “Menyesali Masa Lalu”, “Sabun”, dan sebuah esai “Nuola Zou Hou Zenmeyang”. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Lu Xun bernegosiasi dengan nilai-nilai Barat dan nilai-nilai tradisional. Ia mentransformasi nilai-nilai Barat dan tradisionalisme Cina menjadi ideologi yang lebih sesuai dengan budaya Cina. Dengan menggunakan prinsip “Zhong Yong” (Jalan Tengah) dari Konfusianisme, ia membuat transformasi ini. Bagi Lu Xun, “jalan tengah” merupakan solusi untuk mengharmonisasi masyarakat dan mencapai emansipasi wanita.

Cite

CITATION STYLE

APA

Kurniati, N. (2018). PRINSIP JALAN TENGAH ‘ZHONG YONG’ LU XUN: PENDEKATAN ANALISIS WACANA KRITIS. Kandai, 14(2), 269. https://doi.org/10.26499/jk.v14i2.791

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free