Pada dasarnya pendidikan IPA penting untuk diajarkan pada setiap jenjangnya. Pada jenjang SMP pendidikan IPA merupakan sebuah pembelajaran yang diajarkan secara terpadu secara utuh dan tidak dapat dipisahkan. Karena begitu kompleknya pembelajaran IPA maka diperlukan sebuah mental dan minat belajar yang tinggi dalam diri peserta didik. Minat belajar haruslah ditumbuhkan pada diri peserta didik. Karena kompleksnya pendidikan IPA, diketahui semangat dan minat belajar peserta didik kelas VIII di SMPN 1 Sambit terhadap mata pelajaran IPA mulai menurun. Menurunnya minat belajar dapat dipengaruhi oleh rendahnya kemandirian belajar peserta didik. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti lebih dalam tentang pengaruh kemandirian belajar terhadap minat belajar IPA di SMPN 1 Sambit. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar peserta didik terhadap minat belajar IPA kelas VIII di SMPN 1 Sambit. Pendektan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dengan jenis penelitian ex post facto. Teknik pengambilan data dilakukan secara random sampling. Jumlah sampel 56 peserta didik.Teknik analisis data dilakukan dengan cara deskriptif statistik Hasil penelitian yang dilaksanakan menunjukkan persamaan persamaan regresi dengan Y= 18.641+ 0,352. Artinya setiap peningkatan satu unit variabel kemandirian belajar akan menyebabkan peningkatan pada variabel minat belajar sebesar 0,352 unit. Besarnya kontribusi kemandirian belajar terhadap minat belajar peserta didik ditunjukkan dengan koefesien determinasi sebesar 0,125. Hal ini berarti bahwa penaikan atau penurunan minat belajar dipengaruhi oleh kemandirian belajar sebesar 12,5%, sedangkan 87,5% dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
CITATION STYLE
Linasari, R., & Arif, S. (2022). Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Minat Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP. Jurnal Tadris IPA Indonesia, 2(2), 186–194. https://doi.org/10.21154/jtii.v2i2.874
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.