Potensi limbah pengolahan sagu berupa ampas sagu di daerah Manokwari Provinsi Papua Barat perlu terus digali untuk memberikan nilai tambah limbah sekaligus dapat memberikan peningkatan kesejahteraan bagi warga kampung, khususnya peternak lele. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah (1) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak lele tentang pemanfaatan limbah di sekitar yang berpotensi sebagai bahan baku pakan alternatif. Selain itu, (2) mengetahui nilai pertumbuhan panjang mutlak, bobot mutlak dan tingkat kelangsungan hidup ikan lele serta kualitas air kolam uji. Metode dalam pengabdian ini dilakukan melalui kolam uji sebagai percontohan penerapan pakan menggunakan ampas sagu. Selain itu, dilakukan uji kualitas air kolam uji serta pengukuran bobot, panjang dan jumlah ikan hidup untuk mengetahui perkembangan ikan. Berdasarkan hasil pengamatan dan pendampingan yang telah dilakukan dapat disimpulkan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani lele untuk memanfaatkan ampas sagu sebagai alternatif subtituen dedak. Nilai pertumbuhan bobot mutlak sebesar 2,02 gram atau sebesar 80,48%, dan nilai pertumbuhan panjang mutlak menunjukkan sebesar 2,17 cm atau sebesar 31,36%. Tingkat kelangsungan hidup ikan lele sebesar 88%. Kualitas air kolam menunjukkan parameter temperatur dan pH pada kisaran yang sesuai untuk pertumbuhan ikan, yaitu pada 27,5-28,5°C dan pH 7,02-7,51. Data hasil riset ini menunjukkan potensi ampas sagu sebagai substituen bahan baku pakan ikan lele. Kata kunci : ampas sagu; pakan ikan; Udapi Hilir; Manokwari
CITATION STYLE
Santi, D., Tururaja, T. S., Morin, J. V., & Langsa, M. H. (2023). Penerapan Pakan Ikan Modifikasi Berbahan Baku Ampas Sagu di Kampung Udapi Hilir Kabupaten Manokwari. SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan Seni Bagi Masyarakat), 12(1), 98. https://doi.org/10.20961/semar.v12i1.67652
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.