Muhammadiyah yang didirikan oleh Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912 merupakan alternatif dan jawaban dari berbagai permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, khususnya umat Islam. Masalah utama yang dihadapi pada awal kelahirannya, antara lain, meringkuk di bawah cengkraman penjajahan kolonial Belanda, terjebak dalam praktik amalan Islam yang tidak murni, hidup dalam kemiskinan, kemelaratan, kebodohan, dan meluasnya pengaruh kristenisasi, sementara lembaga pendidikan yang dimiliki umat Islam yang akan mencerdaskan kehidupan bangsa sangat terbatas dan belum mampu menyiapkan generasi yang siap mengemban misi selaku khalifah Allah di muka bumi. 17 kelompok ayat Al-Qur’an yang menjadi pokok wejangan dan pelajaran dari pendiri Persyarikatan Muhammadiyah kita. Beliau berkeyakinan bahwa berbagai kesulitan yang timbul dalam masyarakat dapat diatasi dengan ketujuh belas kelompok ayat Al-Qur’an dapat dijadikan sebagai pegangan pokok oleh para pewaris Muhammadiyah yang tidak sedikit diantara mereka telah meninggalkan jiwa/ruhiyah Muhammadiyah itu sendiri.
CITATION STYLE
Samsul Bahri, & Mahli Zainuddin Tago. (2022). NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAH AL-JĀṠIYAH AYAT 23 MENURUT K.H. AHMAD DAHLAN. Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan, 14(1), 8–13. https://doi.org/10.47435/al-qalam.v14i1.875
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.