Pada tanggal 28 September 2018, terjadi gempa bumi dengan kekuatan 7,4 SR pada kedalaman 10 km. Pusat gempa berada di 26 km utara Donggala dan 80 km barat laut kota Palu. Terjadinya gempa ini dipicu oleh aktivitas laut Koro Palu dengan mekanisme patahan. Ribuan bangunan dilaporkan mengalami kerusakan mulai dari kerusakan ringan hingga kerusakan parah, termasuk bangunan-bangunan sekolahan milik Muhammadiyah. Kajian ini bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap bangunan sekolah yang didirikan oleh Muhammadiyah. Dalam kajian ini, penilaian tingkat kerusakan bangunan menggunakan metode yang dirilis oleh World Seismic Safety Initiative pada 2007. Penilaian dilakukan di 37 gedung sekolah yang terdiri dari 1 lantai hingga 2 lantai. Hasil analisis menunjukkan bahwa 90% bangunan dibangun tanpa analisis struktural yang benar dan tidak dirancang untuk tahan gempa. Selain itu, beberapa bangunan dikategorikan cukup tua dan tidak dilakukan perawatan secara intensif. Hasil kajian menunjukkan bahwa hanya satu bangunan yang termasuk dalam kategori rusak berat karena rusaknya fondasi. Sementara itu, bangunan lain mengalami kerusakan pada komponen non strukturalnya yang dikategorikan rusak sedang dan rusak ringan.Kata kunci : pasca gempa, penilaian gedung, Palu, analisis struktural
CITATION STYLE
Pujianto, A., Faizah, R., Monika, F., & Prayuda, H. (2019). Penilaian Cepat Bangunan Sekolah Pasca Gempa Bumi Palu. Buletin Profesi Insinyur, 2(2), 81–85. https://doi.org/10.20527/bpi.v2i2.46
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.