Pupuk organik dan ketersediaan hara berperan penting dalam menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kandungan pupuk organik dan ketersediaan P yang rendah merupakan faktor pembatas utama untuk budidaya tanaman kedelai pada tanah masam. Penelitian untuk mengkaji aplikasi pupuk organik dan bakteri pelarut fosfat (BPF) untuk meningkatan serapan P, pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Dilakukan dari September – Desember 2019 di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas Islam Kadiri. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dan diulangan 3 kali. Faktor pertama adalah pupuk organik yang terdiri dari (Pupuk kandang ayam, Pupuk kandang sapi dan Pupuk hijau paitan, masing-masing dengan dosis 10 ton/ha) dan Perlakuan Kedua adalah inokulan BFF yang terdiri dari 4 konsentrasi (0, 3, 6, 9 ml/l). Parameter yang diamati: laju tumbuh, jumlah polong per tanaman, indeks panen (IP) dan bobot kering biji. Interaksi antara pemberian pupuk organik dengan inokulasi BPF mempengaruhi laju tumbuh, serapan P dan hasil tanaman kedelai. Aplikasi 10 t/ha pupuk kandang sapi dan BPF dengan konsentrasi 6 ml/l mampu meningkatkan laju tumbuh sebesar 2,6% dan serapan P 0,08% dibandingkan dengan tanpa inokulasi BPF. Aplikasi 10 t/ha pupuk kandang sapi dan BPF dengan konsentrasi 6 ml/l mampu menghasilkan 2,7 t/ha biji kedelai.Kata kunci: bakteri pelarut fosfat, pupuk organik, tanaman kedelai
CITATION STYLE
Setyawan, F., & Santoso, M. H. (2021). PEMANFAATAN PUPUK ORGANIK DAN INOKULAN BAKTERI PELARUT FOSFAT UNTUK MENINGKATKAN SERAPAN P, PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max L.). Agrin, 24(2), 148. https://doi.org/10.20884/1.agrin.2020.24.2.533
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.