Analisis Tebal Perkerasan Jalan dengan Metode AASHTO terhadap Kerusakan Ruas Jalan Cileungsi – Cinyongsong Udik, Kabupaten Bogor

  • Prayudyanto M
  • Alimuddin A
  • Suhendra A
N/ACitations
Citations of this article
21Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

ABSTRAK: Pada umunya konstruksi perkerasan yang biasa digunakan di Indonesia yaitu lapis perkerasan lentur dan perkerasan kaku. Lapis perkerasan kaku merupakan perkerasan yang menggunakan beton sebagai bahan pengikat yang terdiri dari lapisan-lapisan yang diletakkan di atas tanah dasar yang telah dipadatkan. Untuk mendesain suatu lapis perkerasan, khususnya perkerasan kaku, terdapat berbagai macam metode seperti metode Bina Marga dan metode AASHTO. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hasil perencanaan tebal perkerasan kaku yang dihitung dengan Metode AASHTO 1993. Penelitian ini dilakukan pada studi kasus jalan Cileungsi – Cinyosong Kabupaten Bogor. Data primer berupa data survey lapangan lalu lintas tahun 2022, sedangkan data sekunder berupa data curah hujan, data pertumbuhan lalu lintas dan gambar rencana jalan, dan data CBR tanah dasar. Data yang diperoleh, dianalisa menggunakan Metode AASHTO 1993. Dari hasil analisa data diperoleh hasil perkerasan kaku berupa plat beton (concrete slab) setebal 17 cm, lapis beton kurus (lean mix concrete) setebal 5 cm, dan lapis pondasi bawah berupa bahan butiran sirtu/pitrun agregat kelas A. Hasil tersebut merupakan penyesuaian dari kondisi yang ada saat ini di lapangan.Kata Kunci: Metode AASHTO 1993, Tebal Perkerasan, Perkerasan KakuABSTRACT: In general, the pavement construction commonly used in Indonesia are flexible pavement and rigid pavement. Rigid pavement layers are pavements that use concrete as a binder consisting of layers that are placed on top of the compacted subgrade. To design a pavement layer, especially rigid pavement, there are various methods such as the Bina Marga method and the AASHTO method. This study aims to analyze the results of the planning of rigid pavement thickness calculated by the 1993 AASHTO method. This research was conducted on a case study of the Cileungsi - Cinyosong road, Bogor Regency. Primary data obtained in the form of field survey data for 2022 traffic, while secondary data in the form of rainfall data, traffic growth data and road plan drawings, and subgrade CBR data. The data obtained were analyzed using the 1993 AASHTO method. From the results of the data analysis, the results obtained were rigid pavement in the form of a concrete slab with a thickness of 17 cm, a layer of lean concrete with a thickness of 5 cm, and a sub-base layer of granular material. pitrun aggregate class A. These results are an adjustment to the current conditions in the field. Keywords: 1993 AASHTO Method, Pavement Thickness, Rigid Pavement

Cite

CITATION STYLE

APA

Prayudyanto, M. N., Alimuddin, A., & Suhendra, A. (2023). Analisis Tebal Perkerasan Jalan dengan Metode AASHTO terhadap Kerusakan Ruas Jalan Cileungsi – Cinyongsong Udik, Kabupaten Bogor. Jurnal Komposit, 7(1), 43–52. https://doi.org/10.32832/komposit.v7i1.8062

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free