Kerak barium sulfat merupakan kasus yang sangat umum terjadi di dalam industry minyak dan gas bumi. Adanya kerak ini mempengaruhi produksi minyak dan gas bumi, sehingga menimbulkan masalah teknis yaitu dapat menghambat laju alir, sehingga tekanan pada pipa akan semakin tinggi dan menyebabkan pipa akan pecah dan rusak. Hasil penelitian ini menyajikan tentang pengendapan kristal barit dibawah pengaruh nilai pH (6,8,10) larutan, konsentrasi Ba2+ (2500ppm, 3000ppm, 3500ppm) dan konsentrasi aditif asam lauric (5,10,20 ppm) dengan suhu konstan 300C dan laju alir 30ml/menit. Dalam kegiatan penelitian ini percobaan pengerakan BaSO4 di dalam pipa uji dilakukan dengan mereaksikan BaCL2.2H2O dan Na2SO4. Larutan dialirkan pada pipa beraliran laminar. Adapun pipa uji berisi lima kupon terbuat dari baja tahan karat (stainless steel). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penambahan zat aditif asam laurat dan meningkatnya nilai pH memperpanjang waktu induksi sehingga semakin lama terbentuknya inti kristal. Hal itu di akibatkan karena pH larutan mampu meningkatkan protonasi gugus asam karboksilat dari aditif sehingga mampu menghambat laju pertmbuhan kristal. Analisa SEM menunjukkan bahwa morfologi kristal BaSO4 berbentuk seperti bunga yang mengindikasikan bahwa bentuk kristal ini merupakan ciri khas kristal barit. Hasil analisis EDX menunjukkan bahwa elemen utama yang terbentuk pada sample adalah Ba, S, dan O. Sementara hasil analisis XRD memastikan bahwa kristal barium sulfat (barite), ini membuktikan kerak yang terbentuk adalah kristal barite sebagai kerak padat.
CITATION STYLE
Dera, S. (2018). Pengaruh pH Larutan Terhadap Nukleasi dan Pertumbuhan Kristal Barium Sulfat Didalam Pipa Beraliran Laminar: Pengamatan Kristal Menggunakan SEM-EDX dan XRD. Gorontalo Journal of Infrastructure and Science Engineering, 1(2), 37. https://doi.org/10.32662/gojise.v1i2.490
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.