Pengaruh Pemberian Sekam Psyllium (Psyllium Husk) Terhadap Kadar LDL Dan Kadar HDL Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Galur Wistar Hiperkolesterolemia

  • Olivia Z
  • Agustini R
N/ACitations
Citations of this article
56Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Hypercholesterolemia adalah faktor risiko penyakit jantung, yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total disertai dengan peningkatan kadar LDL. Makanan tinggi serat dapat mengurangi kadar LDL dalam darah, sekam psyllium. Asupan serat yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan kadar HDL dalam darah. Sekam psyllium mengandung 2,4 gram / 3 gram serat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Psyllium (Psyllium husk) husk terhadap kadar LDL dan kadar HDL pada tikus putih (Rattus norvegicuss) strain wistar hypercholesterolemic. Jenis penelitian ini adalah eksperimental-sejati dengan tes post-post dengan desain kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan 27 tikus wistar jantan dengan berat badan 150-250 gram berusia 2-3 bulan. Tikus dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kontrol positif dan perlakuan. Kelompok kontrol negatif hanya diberi pakan standar, kelompok kontrol positif diperlakukan dengan 2 ml / ekor / hari kuning telur bebek dengan tabung pengisi ke lambung, dan kelompok perlakuan diberi sekam psyllium sebanyak 0,25 gram / 5 gram pakan standar / 100gramBB / hari. Analisis data menggunakan Paired T-Test dan One Way Anova test diikuti oleh Post Hoc test. Perubahan rata-rata setelah pemberian sekam psyllium ke tingkat LDL adalah 13,8 ml / dl menjadi 31,27 ml / dl dan tingkat HDL adalah 25,13 mg / dl menjadi 24,42 mg / dl. Pemberian sekam psyllium memiliki efek signifikan pada peningkatan kadar LDL (p = 0,000) dan tidak secara signifikan mempengaruhi kadar HDL (p = 0,691).

Cite

CITATION STYLE

APA

Olivia, Z., & Agustini, R. (2019). Pengaruh Pemberian Sekam Psyllium (Psyllium Husk) Terhadap Kadar LDL Dan Kadar HDL Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Galur Wistar Hiperkolesterolemia. Jurnal Kesehatan, 7(2), 75–81. https://doi.org/10.25047/j-kes.v7i2.93

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free