Tuntutan konsumen terhadap kualitas produk, harga, ketepatan pengiriman dan ketersediaan produk semakin meningkat. Hal tersebut dapat dicapai dengan Supply Chain Management (SCM). Namun variabilitas permintaan konsumen yang fluktuatif dan unpredictable menjadi permasalahan utama yang tidak terhindarkan, sehingga berakibat terjadinya amplifikasi produksi dengan penjualan yang disebut bullwhip effect. Maka diperlukan penelitian untuk mengidentifikasi bullwhip effect dengan menghitung amplifikasi produksi dan penjualan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data produksi dan penjualan PT XYZ tahun 2017-2020. Bullwhip effect dihitung dengan membandingkan koefisien variansi produksi dengan koefisien variansi penjualan. Solusi yang digunakan untuk mereduksi bullwhip effect adalah dengan meramalkan permintaan menggunakan metode time series. Metode yang digunakan adalah double moving average, double exponential smoothing, menggunakan software Excel. Dari hasil perhitungan, pada periode 2017-2018 besarnya nilai bullwhip effect adalah 0,77; periode tahun 2018-2019 sebesar 1,71; dan periode tahun 2019- 2020 sebesar 1,10. Bullwhip effect terjadi pada periode 2018-2019 dan 2019-2020. Dari beberapa metode yang digunakan, metode double eksponential smoothing dengan nilai α = 0.9 merupakan metode yang terbaik untuk kasus ini menggunaka metode peramalan ini, juga memberikan nilai optimal bullwhip effect yaitu 0,89 yang nilainya mendekati satu.
CITATION STYLE
Arief, S. (2021). PENGURANGAN BULLWHIP EFFECT PADA SISTEM RANTAI PASOKMENGGUNAKANPERAMALANDERETBERKALA. JUTI UNISI, 5(1), 1–7. https://doi.org/10.32520/juti.v5i1.1704
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.