Direction, Panel Height, and Tapping Frequency Affect The Daily Bark Consumption in Hevea Rubber Tapping

Abstract

Konsumsi kulit yang dimaksud adalah ketebalan kulit yang disadap per satuan waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh arah sadap, ketinggian panel, dan frekuensi sadap terhadap konsumsi kulit harian. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Balai Penelitian Sungei Putih, Sumatera Utara dan beberapa kebun di wilayah Lampung (Kedaton, Bergen, dan Way Lima) pada bulan Januari - Maret 2018. Pengamatan dilakukan terhadap 15 ancak sadap yang terdiri dari klon GT 1, PB 260, dan klon campuran. Sampel kulit diambil dari sepuluh pohon yang dipilih secara acak pada setiap ancak sadap. Arah sadapan dibedakan menjadi penyadapan ke arah bawah dan penyadapan ke arah atas, sedangkan ketinggian panel dikelompokkan dalam < 50 cm, 50 – 100 cm, dan 100 – 130 cm pada penyadapan ke arah bawah, dan 130 – 150 cm, 150 – 170 cm, dan > 170 cm pada penyadapan ke arah atas. Pengaruh frekuensi sadap diamati pada plot percobaan menggunakan frekuensi sadap tiga hari sekali (d3), empat hari sekali (d4), lima hari sekali (d5), enam hari sekali (d6), dan delapan hari sekali (d8) pada panel bawah (B0-2). Ketebalan irisan diukur menggunakan jangka sorong digital. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penyadapan ke arah atas lebih boros dibanding penyadapan ke arah bawah. Pada peyadapan ke arah bawah, semakin mendekati pertautan okulasi konsumsi kulit semakin meningkat, sedangkan pada penyadapan ke arah atas semakin tinggi panel sadap konsumsi kulit semakin boros. Penyadapan frekuensi rendah (d4, d5, d6, dan d8) memiliki konsumsi kulit per sadap lebih tinggi dibanding d3, namun secara kumulatif konsumsi kulit per tahun lebih hemat.