Imunoglobulin Intravena (IV IG) merupakan produk derivatif plasma pendonor yang dapat memberikan proteksi imun secara pasif terhadap berbagai macam patogen. Pada infeksi Covid-19 yang berat, pemberian terapi infus IV IG dapat mengurangi respon inflamasi, antibodi autoreaktif yang mengikat sitokine dan domain variabel antibodi lain (antibodi anti-idiotipik). Selain itu, kehadiran dimer IgG pada IV IG dapat memblokir pengaktifan FcγR pada sel efektor imun. Tujuan untuk menganalisis Average Cost Effectiveness Ratio (ACER) dan Length of Stay (LOS) penggunaan terapi IV IG sebagai penilaian terhadap urgensitas pemberian terapi IV IG pada pasien COVID-19. Penelitian ditinjau dari perspektif rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan, menggunakan Total Medical Cost dengan efektifitas LOS pasien. Disajikan dengan analisis deskriptif dan analisa farmakoekonomi efektifitas biaya yang dikerjakan secara retrospektif, pada periode waktu 3 bulan (Juni- Agustus 2020) di Instalasi Rawat Inap Intensive Care Unit (ICU) Isolasi Mawar Merah Putih RSUD Kabupaten Sidoarjo. Didapatkan jumlah sampel yang masuk kriteria inklusi 38 pasien. Kelompok pasien tanpa pemberian IV IG (25 pasien) lebih cost effective dibanding kelompok dengan pemberian IV IG, yaitu lebih menghemat Rp. 2.510.741 dengan LOS ICU 11 hari dibanding IV IG merk Gamaras® (4 pasien), dan lebih menghemat Rp 3.702.561 dengan LOS ICU 6 hari dibanding IV IG merk Intratect® (9 pasein). Dengan uji statistik tanpa pemberian IVIG dengan IVIG merk Gamaras® dan Intratect® menunjukkan LOS tidak bermakna (sig>0,05) dan ACER yang berbeda bermakna (sig
CITATION STYLE
Issaura, I., Azizah, N. F., Faizah, R. N., Jami’atusholihah, I. P., & Rahmania, S. N. (2022). Analisis Farmakoekonomi (Cost Effectiveness Analysis) Penggunaan Terapi Infus Imunoglobulin Intravena (IVIG) Pada Kasus Coronary Virus Disease (Covid-19). Majalah Farmaseutik, 18(1), 90. https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v18i1.71903
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.