Klinik Sofia Medika dalam hal persediaan obat alphamol setiap bulan selalu sama jumlahnya, karena pihak klinik belum dapat memprediksi jumlah obat yang perlu disediakan. Ketika jumlah persediaan obat mengalami kelebihan, berdampak jangka kadaluarsa obat yang semakin sedikit dan membuat harga jual obat lebih murah. Disisi lain ketika jumlah persediaan obat mengalami kekurangan, akan berdampak pada pelayanan pasien atau pembeli yang dinilai mengecewakan dan berdampak merugikan klinik. Untuk membantu klinik dalam mengurangi kesalahan penjualan obat maka diperlukan suatu teknologi di dalamnya dengan menggunakan metode peramalan. Berdasarkan pola data penjualan yang ada maka metode peramalan yang digunakan adalah metode Double Exponential Smoothing, karena data penjualan berupa trend dengan semua p-value > 0,05 dengan uji Dicky Fuller (ADF-test). Penelitian ini bertujuan untuk membangun Sistem Informasi Peramalan Obat Alphamol di Klinik Sofia Medika dengan Metode Double Exponential Smoothing. Hasil sistem aplikasi peramalan penjualan obat alphamol menggunakan Metode Double Exponential Smoothing diperoleh MAD = 221,0925, MSE = 176693,3, dan MAPE = 7,26%. yang Sebelumnya menghasilkan nilai 29% sehingga hasil aplikasi ini dapat digunakan untuk memprediksi jumlah penjualan obat alphamol yang akan dijual pada masa sekarang dan yang akan datang.
CITATION STYLE
Sophia, E., Maknunah, J., & Oktavianda, M. D. (2021). Sistem Informasi Peramalan Obat Alphamol Menggunakan Metode Double Exponential Smoothing. SMATIKA JURNAL, 11(01), 53–59. https://doi.org/10.32664/smatika.v11i01.567
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.