Peningkatan pemanasan global mengakibatkan radiasi matahari semakin panas dan dapat berdampak negatif pada kulit yaitu kulit kering dan kemerahan (sunburn). Penggunaan pelindung seperti sunscreen sangat diperlukan bagi wisatawan maupun penduduk Bali untuk mengurangi risiko penyakit kulit akibat radiasi ultraviolet. Ditengah banyaknya produk sunscreen yang beredar, selada laut (Ulva lactuca) sebagai sumber daya lokal diketahui memiliki aktivitas antioksidan, antiinflamasi, antihiperlipidemik, antimikroba, dan antivirus, serta memiliki karakteristik yang dapat menjaga kelembapan kulit dan fotoprotektif. Kebaruan dalam penelitian ini adalah aktivitas antioksidan dan antiradiasi krim ekstrak ethanol selada laut (Ulva lacuta). Penelitian ini bertujuan menganalisis aktivitas antioksidan dan antiradiasi krim ekstrak selada laut. Metode yang digunakan yaitu eksperimental dengan rancangan acak kelompok perlakuan ekstrak (0%, 0,5%, 1%, 1,5%, dan 2%), diuji aktivitas antioksidan dan antiradiasi krim ekstrak selada laut. Hasil dari penelitian didapatkan aktivitas antioksidan tertinggi yaitu IC50 109,67 (2%) dan nilai SPF tertinggi yaitu SPF 15,44 (sedang). Uji analisis ANOVA menunjukkan aktivitas antioksidan dan SPF krim ekstrak selada laut berbeda secara signifikan. Dapat disimpulkan bahwa krim ekstrak selada laut memiliki aktivitas antioksidan dan antiradiasi (SPF)
CITATION STYLE
Putu, A. W. W., & Riandra, N. P. I. K. (2023). AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIRADIASI KRIM EKSTRAK ETHANOL SELADA LAUT (ULVA LACTUCA). Jambura Journal of Health Sciences and Research, 5(3), 929–934. https://doi.org/10.35971/jjhsr.v5i3.19857
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.