Pemikiran Ki Hadjar Dewantara mempengaruhi penerapan merdeka belajar di Taman Siswa. Kesuksesan yang dihasilkan dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara ini, menginspirasi menteri pendidikan Nadiem Makarim, dalam menerapkan sistem pendidikan di Indonesia saat ini. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi heuristik, verifikasi eksternal dan internal, interpretasi dengan pendekatan sejarah untuk melihat penerapan pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang Merdeka Belajar di Taman Siswa 1922-1932. Hasil penelitian menunjukkan jika merdeka belajar di Taman Siswa merupakan hasil penerapan dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Keberhasilan dalam menerapkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara di Taman Siswa 1922-1932 dibuktikan dengan adanya beberapa pemikiran seperti penerapan sistem among, dimana Pamong atau Guru memandang pendidikan sebagai sebuah tuntunan, bukan sebagai perintah dan paksaan terhadap murid. Perintah dan paksaan yang kala itu dilakukan dalam pendidikan kolonial, dianggap Ki Hadjar Dewantara dapat merusak budi pekerti murid dan dalam jangka panjang, akan mematikan kemerdekaan murid sehingga murid akan tertekan dan tidak memiliki kreatifitas. Hal ini lantaran murid akan bekerja jika mendapat perintah saja. Untuk itu Ki Hadjar Dewantara melalui sistem among dan Trilogi Pendidikan, merubah pendidikan dan mampu menciptakan merdeka belajar saat itu, yang akhirnya saat ini menginspirasi dunia pendidikan di Indonesia
CITATION STYLE
Jumiarti, D. N. (2023). PENERAPAN PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA TENTANG MERDEKA BELAJAR DI TAMAN SISWA 1922-1932. Jurnal Ilmiah Mandala Education, 9(1). https://doi.org/10.58258/jime.v9i1.4465
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.