Perbedaan risiko karies pada anak usia 6-7 tahun antara dua Sekolah Dasar di daerah Jatinangor

  • Aulia S
  • Suwargiani A
  • Susilawati S
N/ACitations
Citations of this article
14Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Karies gigi merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh demineralisasi email dan dentin yang erat hubungannya dengan konsumsi makanan yang kariogenik. Masalah utama kesehatan gigi dan mulut di Indonesia adalah karies gigi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menanggulangi masalah karies yaitu dengan penilaian risiko karies. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan risiko karies pada anak usia 6-7 tahun di SDN Cibeusi dan SDN Sirnagalih daerah Jatinangor agar dapat melakukan perawatan dan pencegahan dini. Metode Penelitian: Metode penelitan adalah cross sectional jenis penelitian analitik. Pengambilan sampel dengan cara "total sampling" dan menggunakan kuisioner risiko karies dari AAPD. Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney. Penelitian dilakukan pada anak usia 6-7 tahun di SDN Cibeusi dan SDN Sirnagalih daerah Jatinangor dengan menggunakan kuisioner. Hasil: Hasil penelitian didapat 122 responden pada anak usia 6-7 tahun menunjukkan bahwa risiko tinggi pada SDN Cibeusi 55,74%, risiko sedang 21,31%, risiko rendah 22,95% sedangkan risiko tinggi pada SDN Sirnagalih 67,21%, risiko sedang 11,48%, risiko rendah 21,31%. Simpulan: Simpulan penelitian yaitu menunjukkan bahwa risiko karies usia 6-7 tahun di SDN Cibeusi dan SDN Sirnagalih berisiko tinggi dan tidak terdapat perbedaan risiko karies yang signifikan antara SDN Cibeusi dan SDN Sirnagalih dengan tingkat risiko karies Kata kunci: Penilaian risiko karies, Anak, usia 6-7 tahun ABSTRACT Introduction: Dental caries is an infectious disease caused by demineralization of enamel and dentine which is closely related to the consumption of a cariogenic diet. The main problem of oral health in Indonesia is dental caries. One effort that can be done in tackling the caries problem is to know the risk of caries. The purpose of study was to determine differences in caries risk in children aged 6-7 years in SDN Cibeusi and SDN Sirnagalih Jatinangor to make early care and prevention. Methods: The research method was cross sectional type of analytic research. Sampling by "total sampling" and used a caries risk questionnaire from AAPD. Data analysis used Mann-Whitney test. The study was conducted on children aged 6-7 years in SDN Cibeusi and SDN Sirnagalih Jatinangor by using questionnaires. Results: The results of 122 respondents in children aged 6-7 years showed that high risk at SDN Cibeusi 55,74%, medium risk 21,31%, low risk 22,95% while high risk at SDN Sirnagalih 67,21%, medium risk 11.48%, low risk 21.31%. Conclusion: Direct composite restoration of endodotically treated teeth with silicone index and layering technique gives satisfactory result. Conclusion: The conclusions of study indicate that the risk of caries age 6-7 years in SDN Cibeusi and SDN Sirnagalih high risk and there is no significant difference caries risk between SDN Cibeusi and SDN Sirnagalih with caries risk level. Padjadjaran J Dent Res Student. Februari 2018;2(1):52-58 LAPORAN PENELITIAN Padjadjaran J Dent Res Student. Februari 2018;2(1):52-58 LAPORAN PENELI...

Cite

CITATION STYLE

APA

Aulia, S., Suwargiani, A. A., & Susilawati, S. (2018). Perbedaan risiko karies pada anak usia 6-7 tahun antara dua Sekolah Dasar di daerah Jatinangor. Padjadjaran Journal of Dental Researchers and Students, 2(1), 52. https://doi.org/10.24198/pjdrs.v2i1.21431

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free