KONSELING INDIVIDU DENGAN TEKNIK ROLEPLAY UNTUK MENGATASI STRES PASCA TRAUMA PADA ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL

  • Marianti L
  • Murdiati E
  • Sesriani L
N/ACitations
Citations of this article
25Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Klien “R” merupakan seorang anak korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh ayah tirinya sendiri pada Rabu, 21 Agustus 2019 sekitar pukul 06.20 WIB, dirumah korban sendiri. Rumusan masalah penelitian ini yaitu bagaimana gejala stres pasca trauma pada klien “R” dan bagaimana penerapan konseling individu dengan teknik roleplay untuk mengatasi stres pasca trauma pada klien “R”. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui gejala dan penerapan konseling individu dengan teknik role play untuk mengatasi stres pasca trauma pada klien “R”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus yaitu penelitian yang dilakukan secara mendalam pada subyek. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subyek dalam penelitian ini adalah klien “R” yang merupakan seorang anak korban kekerasan seksual. Teknik analisis data yaitu dengan menggunakan perjodohan pola, ekplanasi, dan analisis deret waktu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) gejala stres pasca trauma yang ditimbulkan pada klien “R” yaitu mengalami kembali peristiwa traumatik, upaya menghindar yang menetap terhadap hal-hal yang mengingatkan pada peristiwa traumatik, dan adanya perubahan pada perilaku. (2) penerapan konseling individu dengan teknik roleplay dilakukan dengan tiga tahapan yaitu tahap awal, tahap tengah dan tahap akhir. Konseling individu dengan teknik roleplay ini menggunakan kartu bergambar sebagai media bermain peran yang sangat berperan penting dalam mengatasi stres pasca trauma pada klien “R” korban kekerasan seksual yang ditandai dengan sering teringat pada kejadian, mengalami gangguan tidur, mimpi buruk, menghindari untuk berfikir tentang trauma/ menghadapi stimuli yang akan mengingatkan pada kejadian, ketidakmampuan untuk merasakan berbagai emosi positif, menurunnya ketertarikan pada orang lain, menjauhkan diri pada lingkungan, mudah tersinggung, emosi yang meledak-ledak, sulit berkonsentrasi, perasaan was-was dan respon terkejut yang berlebihan. Konseling yang dilakukan berdampak baik terhadap klien “R” sehingga klien “R” mampu mampu menjalani hidup dengan lebih baik lagi.

Cite

CITATION STYLE

APA

Marianti, L., Murdiati, E., & Sesriani, L. (1970). KONSELING INDIVIDU DENGAN TEKNIK ROLEPLAY UNTUK MENGATASI STRES PASCA TRAUMA PADA ANAK KORBAN KEKERASAN SEKSUAL. Ghaidan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Dan Kemasyarakatan, 2(2). https://doi.org/10.19109/ghaidan.v2i2.6107

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free