Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan zat gizi dalam jangka waktu lama, sehingga menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan zat gizi. Indonesia menduduki peringkat tertinggi kejadian stunting disbanding Negara Asia Tenggara lainnya. Prevalensi stunting di Indonesia cenderung meningkat. Riset kesehatan Dasar menunjukan prevalensi stanting 35.6% tahun 2010 dan 37.2% tahun 2013 (Bapenas, 2011; MAC-Indonesia, 2014).Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa factor determinan pada kejadian stunting anak usia 12 sampai 60 bulan. Metode survey analitik jumlah sampel 155 anak stunting.Hasil penelitian menunjukan factor determinan kejadian stunting pada anak usia 12 sampai 60 bulan adalah asupan energy dan zat gizi makro seperti karbohidrat, protein dan lemak. Sedangkan asupan zat gizi mikro yang mempengaruhi kejadian stunting adalah asupan Vitamin A dan Zink. Selain asupan praktek pemberian makan seperti konsistensi, frekwensi dan sarapan juga merupakan factor determinan kejadian stunting. Pengetahuan gizi ibu tentang ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI meskipun bukan merupakan determinan kejadian stunting pada anak usia 12 sampai 60 bulan tetapi merupakan factor protektif
CITATION STYLE
Hendrayati, H., & Asbar, R. (2018). Analisis Faktor Determinan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12 Sampai 60 Bulan. Media Gizi Pangan, 25(1), 69. https://doi.org/10.32382/mgp.v25i1.64
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.