Latar Belakang: Stunting merupakan masalah gizi kronik yang ditandai dengan tinggi badan dibawah standar menurut usia dengan indikator z score TB/U –2SD. Stunting dapat disebabkan oleh faktor langsung (pemberian makan dan infeksi) dan faktor tidak langsung (lingkungan dan sosial ekonomi). Tujuan: Untuk mengetahui faktor determinan kejadian stunting pada balita di wilayah pesisir Kota Gorontalo. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pengambilan sampel secara accidental sampling hingga diperoleh 225 balita. Determinan kejadian stunting berupa karakteristik sosial ekonomi, sanitasi lingkungan, riwayat status kesehatan dan pemberian makan pada balita. Analisis data menggunakan uji chi square dengan nilai α = 0,05. Hasil: Studi menemukan sebanyak 49,8% balita mengalami status gizi stunting. Analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan (p value > 0,05) antara penghasilan kepala keluarga, penerimaan bantuan sosial, penggunaan jamban, kualitas air, riwayat pemberian kolostrum, ASI eksklusif dan imunisasi dasar dengan kejadian stunting pada balita. Sementara berat lahir, panjang lahir, riwayat pengukuran status gizi dalam waktu 3 bulan terakhir yang diamati dari KMS balita, riwayat menderita sakit dalam 12 bulan terakhir berhubungan dengan kejadian stunting pada balita (p value > 0,05). Simpulan: Terdapat hubungan berat dan panjang lahir, riwayat sakit dan pemantauan status gizi dengan kejadian stunting.
CITATION STYLE
Amalia, M. R., Nuryani, N., Talibo, S. D., Setiawan, D. I., & Alimuddin, A. (2023). Analisis Determinan Kejadian Stunting di Wilayah Pesisir Danau Limboto. Muhammadiyah Journal of Nutrition and Food Science (MJNF), 4(1), 65. https://doi.org/10.24853/mjnf.4.1.65-73
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.