DAKWAH DALAM PERSPEKTIF PARADIGMA TRADISIONALISME DAN REFORMISME

  • Hamid A
N/ACitations
Citations of this article
22Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Dakwah dalam Perspektif Paradigma Tradisionalisme dan Reformisme. Dalam pemikiran dan gerakan dakwah ada dalam elemen-elemen substani dakwah itu sendiri, hanya ianya lebih mengarah kepada dialog budaya, intelektual dan dakwah peradaban. Dalam tubuh umat Islam, sebenarnya banyak gerakan-gerakan yang mengatasnamakan Islam. Semua bentukbentuk aliran-aliran paradigma tersebut, tidak akan dibahas di sini secara menyeluruh. Namun demikian, dua bentuk aliran dakwah berikut ini dianggap telah mewakili keragaman paradigma pemikiran dan gerakan dakwah. Kaum tradisionalis meyakini syari’ah sebagai hukum Tuhan yang telah dipahami dan dipraktekkan semenjak beberapa abad silam dan sudah terkristal dalam beberapa mazhab fiqh. Sementara aliran reformis menentang taqlid dan menggalakkan ijtihad dalam menghadapi persoalan-persoalan kontemporer. Meskipun menyamai modernism yang mendukung konsep rasionalisme, namun ada perbedaannya karena aliran reformisme hanya berijtihad dalam bidang-bidang yang kurang jelas (zhanni) kedudukan hukumnya

Cite

CITATION STYLE

APA

Hamid, A. (2016). DAKWAH DALAM PERSPEKTIF PARADIGMA TRADISIONALISME DAN REFORMISME. Kordinat: Jurnal Komunikasi Antar Perguruan Tinggi Agama Islam, 15(1), 89–104. https://doi.org/10.15408/kordinat.v15i1.6310

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free