Latar belakang: Keputihan (fluor albus) sering dialami oleh wanita jika keputihan tersebut bersifat fisiologis, tetapi akan menjadi berisiko jika yang dialami adalah patologis ditandai dengan cairan berwarna kekuningan sampai kehijauan, jumlahnya berlebihan, kental, berbau tak sedap, terasa gatal atau panas dan menimbulkan luka sehingga perlu dilakukan pencegahan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencegahan keputihan (fluor albus) pada remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Padang Kabupaten Tapanuli Selatan Metode: Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian sebanyak sebanyak 100 remaja putri. Penarikan sampel dengan teknik total sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat dan analisis multivariat. Hasil: Penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencegahan keputihan (fluor albus) yaitu pengetahuan (p=<0,001), keterpaparan informasi (p=0,002), dukungan keluarga (ibu) (p=0,002). Variabel pengetahuan merupakan variabel yang paling besar berpengaruh dengan nilai Exp(B)/OR = 7,926 (95%, CI= 2,706- 23,218. Kesimpulan: Kesimpulan remaja putri yang berpengetahuan baik, terpapar informasi tentang keputihan dan pencegahannya, mendapatkan dukungan dari keluarga (ibu) akan mampu melakukan pencegahan keputihan (fluor albus) sebesar 94,16%.
CITATION STYLE
Mas Sri Wahyuni Harahap, Owildan Wisudawan B, & Haslinah Ahmad. (2023). Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Pencegahan Keputihan (Fluor Albus) pada Remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Pintu Padang Kabupaten Tapanuli Selatan. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 6(11), 2325–2332. https://doi.org/10.56338/mppki.v6i11.4306
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.