Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemetaan kondisi sosial ekonomi petani jagung sebelum menjadi mitra iGrow. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan kombinasi data sekunder dan data primer. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara terhadap petani jagung yang menjadi mitra iGrow menggunakan kueisioner. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan model proporsional sesuai dengan jumlah populasi wilayah. Jumlah sampel dari keseluruhan wilayah populasi berjumlah 32 orang. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata produktivitas lahan jagung jika dikonversi dalam satuan 1 hektar adalah: 2,79 ton sebelum tergabung dalam kemitraan iGrow. rata-rata total pendapatan bersih petani jagung dalam 1 hektar yaitu Rp. 3.332.265. Manfaat kerja sama petani jagung dengan iGrow yaitu: Akses terhadap permodalan menjadi lebih mudah, Pengembalian modal setelah panen tidak dikenakan bunga, Akses terhadap benih dan pupuk menjadi lebih mudah dari biasanya karena difasilitasi oleh iGrow, Peluang petani untuk mendapatkan harga pasar yang lebih baik menjadi terbuka lebar, sebab petani tidak terikat untuk menjual hasil panen, Peluang mendapatkan pendapatan lebih besar, karena beberapa komponen biaya dapat dikurangi seperti biaya pasca panen. Petani dapat memasarkan jagung hasil panen dalam bentuk tongkol, sehingga tidak harus menambah biaya perontokan / rotor. Tahap awal program kemitraan berjalan, pendampingan petani cukup intensif dari pihak iGrow, sehingga petani dapat memperoleh wawasan dan pengetahuan baru.
CITATION STYLE
Moonti, A., & Wibowo, L. S. (2020). POTRET SOSIAL EKONOMI PETANI JAGUNG DAN KEMITRAAN iGrow DI KABUPATEN GORONTALO. Jambura Agribusiness Journal, 2(1), 22–33. https://doi.org/10.37046/jaj.v2i1.7071
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.