Kebijakan pengembangan gandum mulai dirintis pemerintah Indonesia sejak tahun 1980-an saat Kementerian Pertanian mulai melakukan penelitian uji adaptasi gandum. Meski 30 tahun upaya pengembangan telah dilakukan, tetapi budidaya gandum tidak pernah menjadi tanaman penting dalam sistem usaha tani petani di Indonesia. Pengabdian ini bertujuan mengetahui respon kelompok tani terhadap introduksi gandum di lapangan. Analisis respon mengambil kasus dari kegiatan pengabdian masyarakat yakni introduksi budidaya tanaman gandum dilakukan di Desa Ngadirojo, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali di tahun 2018 dan di Desa Wates, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang di tahun 2019. Analisis menggunakan pendekatan kualitatif dengan informan kunci yakni petani yang aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakayt baik terlibat dalam budidaya gandum maupun tahap lain yang dilakukan. Hasil observasi kegiatan menunjukkan bahwa aspek relative advantage menjadi titik kritis dalam program introduksi gandum di tingkat kelompok tani, introduksi dengan pendekatan kelompok cukup efisien karena memungkinkan adanya umpan balik dari anggota kelompok tani dan memberi kesempatan bertukar pengalaman, dan faktor kepemimpinan ketua kelompok tani mempengaruhi respon positif dan keterlibatan anggota kelompok tani dalam kegiatan pengabdian masyarakat introduksi gandum.
CITATION STYLE
Prihtanti, T. M. (2022). Evaluasi Respon Kelompok Tani dalam Kegiatan Introduksi Budidaya Gandum. Warta LPM, 21–32. https://doi.org/10.23917/warta.v25i1.594
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.