Abstrak. Sitokinin dan sukrosa dibutuhkan untuk meregenerasi protocorm anggrek. Air kelapa diketahui memiliki kandungan sitokinin sehingga berpotensi dijadikan sebagai sitokinin organik. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi air kelapa sebagai sitokinin organik dan sukrosa terhadap pertumbuhan protocorm anggrek. Percobaan ini dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Winaya Mukti, Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Percobaan dimulai pada bulan Mei sampai dengan bulan Agustus 2019. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak kelompok dengan dua faktor dan diulang dua kali. Faktor pertama adalah konsentrasi air kelapa, terdiri dari lima taraf yaitu 0 mL L-1, 50 mL L-1, 100 mL L-1, air kelapa 150 mL L-1, dan air kelapa 200 mL L-. Faktor kedua adalah konsentrasi sukrosa dengan lima taraf, yaitu 0 g L-1, 10 g L-1, 20 g L-1, 30 g L-1 dan 40 g L-1. Hasil percobaan menunjukkan terjadi pengaruh interaksi pada pengamatan jumlah daun umur 12 MST dan bobot segar protocorm. Perlakuan air kelapa 50 mL L-1 dengan tanpa sukrosa menunjukkan jumlah daun yang paling baik dari perlakuan lainnya. Bobot segar protocorm menunjukkan hasil yang terbaik pada umur 12 MST pada konsentrasi air kelapa 100 mL L-1 dengan tanpa sukrosa.Kata kunci: Air Kelapa, In vitro, Protocorm anggrek, Sukrosa. Abstract. Cytokinins and sucrose are needed to regenerate orchid protocorms. Coconut water contains cytokinin so that it has the potential to be used as organic cytokinin. This experiment aims to study the effect of coconut water and sucrose concentrations on the growth of orchid protocorms. This experiment was carried out at the Plant Biotechnology Laboratory, Faculty of Agriculture, University Winaya Mukti Tanjungsari, Sumedang. The experiment was conducted from May to August 2019. The experimental design used a randomized block design with two factors and was repeated twice. The first factor was coconut water concentration, consisted by five levels: 0 mL L-1, 50 mL L-1, 100 mL L-1, 150 mL L-1, and 200 mL L-1. The second factor was sucrose concentration, consisted by five levels: 0 mL L-1, 10 g L-1, 20 g L-1, 30 g L-1 and 40 g L-1. The results of the experiment showed that there were the interaction effect of coconut water and sucrose concentrations on the number of leaves and fresh weight of protocorms. Treatment of 50 mL L-1 coconut water treatment with no sucrose showed the best number of leaves, compared to other treatments. The best fresh weight of protocorm was given by treatment of coconut water 100 mL L-1 without sucrose.Keywords: Coconut water, In vitro, Orchid protocorm, Sucrose.
CITATION STYLE
Isyraq, M., Amalia, L., & Aisyah, I. (2021). Pengaruh air kelapa sebagai sitokinin organik dan sukrosa terhadap pertumbuhan protocorm anggrek (Phalaenopsis hybrid MP 253 x F1 3363 (M)) in vitro. Kultivasi, 20(1), 27. https://doi.org/10.24198/kultivasi.v20i1.31941
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.