Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan (BAPELITBANG) Kabupaten Bintan, salah satu dari tugasnya adalah mempersiapkan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) yang dikenal sebagai RPJMD teknokratik. Saat mempersiapkan RPJMD dibutuhkan data dan informasi kondisi umum daerah, yang digunakan sebagai dasar untuk mengeksplorasi, memproyeksikan, memprediksi kondisi lima tahun ke depan. Ada beberapa tahapan sebelum melakukan proses analisis data dan analitik, salah satunya adalah data preprocessing. Salah satu kesulitan yang dihadapi oleh BAPELITBANG adalah tahapan data preprocessing, karena data tersebar di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan berbagai macam format. Solusi untuk menyelesaikan permasalahan ini dimulai dari merancang arsitektur data. Framework yang digunakan untuk merancang arsitektur adalah The Open Group Arcitecture Framework (TOGAF) Architecture Development Method (ADM) Fase C, yaitu Arsitektur Sistem Informasi. Hasil dari Perancangan adalah cetak biru (Blueprint) yang dapat digunakan sebagai panduan dalam mengimplementasikan dan sebagai basis ke tahapan selanjutnya, yaitu data cleansing, data filter / enrich, classification, data analytics, modelling prediction, data delivery, dan data visualization.
CITATION STYLE
Romdoni, M. R. (2019). Perancangan Arsitektur Data Pada Fungsi Analisis Kondisi Umum Daerah Kabupaten Bintan Menggunakan Framework Togaf Adm. Jurnal Bangkit Indonesia, 8(2), 29–33. https://doi.org/10.52771/bangkitindonesia.v8i2.102
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.