PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SMPK DON BOSCO ATAMBUA PADA MATERI KLASIFIKASI TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL

  • Berek P
  • Mau T
N/ACitations
Citations of this article
21Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Outdoor learning is learning through the application of the natural environment as a learning resource that allows students to be able to see, do something, involve themselves in the learning process (undergoing) and experience directly the things being studied. Learning activities will be more meaningful and valuable, because students or students are faced with actual events and situations. Learning is more real, more flexible, and the truth is more accountable. The aim of writing this good practice is to understand the concept of monocot and dicot plant classification after using an environment-based learning method, namely outdoor learning, and to measure whether outdoor learning can improve the learning outcomes of class VII students at Don Bosco Atambua Middle School on the material of monocot and dicot plant classification. The method used in this good practice is the application of outdoor learning to learning. The problem with this good practice is the lack of student learning outcomes in understanding science material, especially biology. The student's score did not reach the KKM set by the school, namely 75. The use of outdoor learning is rarely carried out by biology teachers at SMPK Don Bosco Atambua. Students tend to get bored studying in class. Abstract material concepts and complicated vocabulary regarding the classification of monocot and dicot plants, namely their characteristics. Taproot, fibrous, one and two pieces, parallel veins, pinnate and finger, lack of practical work, low learning motivation and so on. Assessment of student learning outcomes is obtained from evaluation of learning, observations during learning and written interviews with students who are samples in writing this good practice. Analyze data quantitatively and qualitatively by calculating the average student score. The average score obtained by class VII H students before outdoor learning was 55.75, while the score obtained after outdoor learning experienced an increase in learning outcomes with the average score obtained being 95.77 from a total of 34 students. This shows that understanding the material on the classification of monocot and dicot plants using the outdoor learning model is very effective in improving student learning outcomes.Outdoor learning merupakan pembelajaran melalui penerapan lingkungan alam sebagai sumber belajar yang memungkinkan siswa untuk dapat melihat (seeing), berbuat sesuatu (doing), melibatkan diri dalam proses belajar (undergoing) serta mengalami secara langsung (experience) terhadap hal-hal yang dipelajari. Kegiatan pembelajaran akan lebih bermakna dan bernilai , sebab para peserta didik atau siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya. Pembelajaran lebih nyata, lebih fleksibel, dan kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan. Penulisan praktik baik ini bertujuan untuk memahami konsep klasifikasi tumbuhan monokotil dan dikotil setelah menggunakan metode pembelajaran berbasis lingkungan yakni outdoor learning dan untuk mengukur apakah outdoor learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII SMPK Don Bosco Atambua pada materi klasifikasi tumbuhan monokotil dan dikotil. Metode yang digunakan dalam praktik baik ini adalah dengan penerapan outdoor learning pada pembelajaran. Hal yang menjadi permasalah dalam praktik baik ini adalah minimnya hasil belajar siswa dalam memahami materi IPA khsusunya biologi. Nilai siswa tidak mencapai KKM yang ditetapkan sekolah yakni 75. Pemanfaatan outdoor learning jarang dilakukan oleh guru biologi di SMPK Don Bosco Atambua. Siswa cenderung bosan belajar di dalam kelas. Konsep materi yang abstrak dan vocabulary yang rumit tentang klasifikasi tumbuhan monokotil dan dikotil yakni pada ciri-cirinya. Berakar tunggang, serabut, berkeping satu dan dua, tulang daun sejajar, menyirip dan menjari, kurangnya praktikum, motivasi belajar yang rendah dan lain-lainnya. Penilaian Hasil belajar siswa di peroleh dari evaluasi terhadap pembelaran, observasi selama pembelajaran dan wawancara tertulis terhadap peserta didik yang menjadi sampel dalam penulisan praktik baik ini. Analisis data secara kuantitatif dan kualitatif dengan menghitung rata-rata nilai siswa. Rata-rata nilai yang diperoleh peserta didik kelas VII H sebelum outdoor learning adalah 55,75 sedangkan nilai yang di peroleh setelah outdoor learning mengalami peningkatkan hasil belajar dengan rata-rata nilai yang di peroleh adalah 95,77 dari jumlah peserta didik sebanyak 34 orang. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman materi klasifikasi tumbuhan monokotil dan dikotil dengan model pembelajaran outdoor learning sangat efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Cite

CITATION STYLE

APA

Berek, P. A. L., & Mau, T. A. M. (2024). PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SMPK DON BOSCO ATAMBUA PADA MATERI KLASIFIKASI TUMBUHAN MONOKOTIL DAN DIKOTIL. Jurnal Media Akademik (JMA), 2(1). https://doi.org/10.62281/v2i1.139

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free