Hubungan Adversity Quotient dengan Burnout Pada Tenaga Kesehatan di RSU Siti Hajar Medan

  • Aini N
N/ACitations
Citations of this article
25Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pendahuluan : Tenaga kesehatan merupakan salah satu profesi yang mendapat tempat yang istimewa di mata masyarakat, dikarenakan tugas mulianya adalah untuk menyelamatkan nyawa manusia. Akantetapi  kesalahan yang terjadi saat proses pelayanan seorang tenaga kesehatan tak jarang merupakan kelailaian tenaga kesehatan, yang salahsatunya disebabkan oleh faktor kelelahan bekerja (burnout). Salah satu faktor internal yang mempengaruhi burnout adalah berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menghadapi tantangan. Kemampuan yang dimiliki individu untuk mengelola, mengatasi dan merespon permasalahan atau hambatan disebut dengan adversity quotient (Stoltz, 2007). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan adversity quotient dengan burnout pada tenaga kesehatan di RSU. Siti Hajar Medan.  Metodologi : Penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif, hasil penelitian ini menunjukkan nilai F = 36,187 dimana P < 0,05, dengan koefisien korelasi sebesar -0,723.  Kesimpulan : Terdapat hubungan yang negatif  dan signifikan antara adversity quotient dengan burnout. Semakin tinggi adversity quotient maka semakin rendah burnout, sebaliknya semakin rendah adversity quotient maka semakin tinggu Burnout

Cite

CITATION STYLE

APA

Aini, N. (2020). Hubungan Adversity Quotient dengan Burnout Pada Tenaga Kesehatan di RSU Siti Hajar Medan. Journal of Health Science and Physiotherapy, 2(1), 40–45. https://doi.org/10.35893/jhsp.v2i1.32

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free