Bandar udara merupakan komponen penting dalam pelayanan transportasi udara. Bandar Udara Internasional Kualanamu Deli Serdang dan Bandar Udara Internasional Banyuwangi sama sama memiliki peran yang sangat penting untuk menunjang pariwisata serta kedua bandara tersebut adalah bandar udara yang tergolong memiliki fasilitas yang sangat baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem drainase pada dua Bandar Udara, yaitu pada Bandar Udara Internasional Kualanamu Deli Serdang dan Bandar Udara Internasional Banyuwangi serta mengetahui apa saja permasalahan pada sistem drainase pada kedua bandara tersebut serta solusinya. Metode penulisan pada penelitian ini ialah menggunakan metode studi literatur dimana. Penelitian ini melakukan penelitian pada 21 saluran dan didapatkan bahwa 4 saluran tidak dapat menampung debit rancangan. Hasil dari penelitian ini ialah debit rencana pada Bandar Udara Internasional Kualanamu adalah sebesar 80,182 /det, yang memiliki water pounding 3 dengan kapasitas 191.000 . Sedangkan hasil debit rencana saluran eksisting pada Bandar Udara Internasional Banyuwangi sebesar 4,1309 /s. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kedua Bandar Udara tersebut memiliki saluran eksisting yang baik tetapi pada Bandar Udara Internasional Kualanamu sudah dievaluasi bahwa bandara tersebut memenuhi persyaratan dan aman, pada bandar udara tersebut juga disimpulkan bahwa kemungkinan terjadinya luapan pada daerah sisi udara atau airside sangat kecil untuk terjadinya luapan. Sedangan pada Bandar Udara Internasional Banyuwangi tidak semua saluran yang berada pada bandara tersebut tidak dapat menampung suatu debit air dengan waktu 5 tahun.
CITATION STYLE
Nabilah, H. (2023). STUDI KEEFEKTIFAN SISTEM DRAINASE ANTARA BANDAR UDARA INTERNASIONAL KUALANAMU DELI SERDANG DAN BANDAR UDARA INTERNASIONAL BANYUWANGI. CIVeng: Jurnal Teknik Sipil Dan Lingkungan, 4(2), 67. https://doi.org/10.30595/civeng.v4i2.16991
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.