Pandemi dan New Normal merupakan dua hal baru yang berdampak pada sektor pendidikan salah satunya adalah di perguruan tinggi. Terlihat jelas dengan adanya perubahan sistem pembelajaran secara tatap muka beralih menjadi sistem daring. Pusat Bahasa Institut Teknologi Telkom Purwokerto juga melakukan perombakan metode pengadaan tes TOEFL yaitu dengan melakukan pengembangan aplikasi English Competency Test (ECT). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran Quality of Service (QoS) terhadap jaringan selama proses tes daring dan menganalisis dengan parameter ukur berupa throughput, delay, dan packet loss. Objek penelitian mengambil kondisi jaringan user secara realtime dengan kendala pada umumnya seperti kurang stabilnya jaringan yang menyebabkan gangguan saat tes daring berlangsung. Tujuannya adalah agar kita mengetahui seberapa besar penggunaan bandwith, jumlah paket yang hilang dan waktu tunggu dalam proses pertukaran data di jaringan. Mahasiswa melakukan ujian dengan rentang waktu selama 115 menit dengan komposisi 3 bagian yang terdiri dari listening, structure dan reading. Pengambilan data mengambil kondisi jaringan yang digunakan oleh user di berbagai tempat secara langsung berjumlah 150 user dan 1 admin dalam implementasi aplikasi ECT. Hasil yang didapatkan bahwa penggunaan performansi dari sisi user/mahasiswa lebih besar dibandingkan jika diukur dari sisi admin dengan bandwith terbesar sebesar throughput 7968 bps, delay sebesar 1665,5 ms, dan packet loss sebesar 7,3 %. Hasil semua sangat baik sesuai standar ITU-T G.1010 namun kategori sedang untuk throughput dari sisi user.
CITATION STYLE
Astiti, S., & Iryani, N. (2020). Implementasi dan Analisis Performansi QoS pada Aplikasi English Competency Test. JTERA (Jurnal Teknologi Rekayasa), 5(2), 267. https://doi.org/10.31544/jtera.v5.i2.2020.267-274
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.