Kebutuhan Transfusi Darah Pasca-Splenektomi pada Thalassemia Mayor

  • Andriastuti M
  • Sari T
  • Wahidiyat P
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
133Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Latar belakang. Transfusi darah merupakan pengobatan satu-satunya bagi pasien thalassemia guna mempertahankan kadar hemoglobin darah. Salah satu cara mengurangi kebutuhan darah adalah dengan melakukan splenektomi. Tujuan.Membandingkan kebutuhan transfusi pra-splenektomi dan pasca-splenektomi. Metode. Studi deskriptif terhadap pasien thalassemia βdan thalassemia-β/HbE yang dilakukan splenektomi di Pusat Thalassemia Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RS Dr Cipto Mangunkusumo tahun 2006-2009. Data yang dikumpulkan adalah kadar Hb pra-transfusi, jumlah kebutuhan darah, dan frekuensi transfusi darah dalam rentang setahun sebelum dan setahun setelah splenektomi, serta indikasi splenektomi. Didapat 98 pasien pasca- splenektomi tetapi 3 pasien dikeluarkan karena data tidak lengkap. Hasil. Subjek penelitian 98 pasien pasca- splenektomi terdiri 47 lelaki dan 51 perempuan. Rerata jarak waktu pertama kali transfusi darah sampai dilakukan splenektomi adalah 10 (SB 5,0) tahun, kisaran 8 bulan-23 tahun. Rerata ukuran limpa saat splenektomi adalah SchufnerVI, kisaran SchufnerII-VIII. Terjadi peningkatan rerata Hb pra-transfusi pra-splenektomi sebesar 6,2 (SB 0,9) g/dL, rentang 4,4-8,6 g/dL, pasca-splenektomi meningkat menjadi 7,9 (SB 0,8) g/dL, kisaran 5,6-10 g/dL. Rerata jumlah kebutuhan transfusi darah pra-splenektomi sebesar 357,2 (SB 101,2) mL/kgBB/tahun, pasca-splenektomi menurun menjadi 131,1 (SB 57,5) mL/kgBB/tahun. Rerata frekuensi transfusi darah pra-splenektomi 15 (SB 3,7) kali per tahun, kisaran 6-24 kali per tahun, pasca-splenektomi menjadi 8 (SB 3) kali per tahun, kisaran 0-14 kali per tahun. Indikasi splenektomi adalah hipersplenisme dini (53 subjek) dan hipersplenisme lanjut (45 subjek). Rerata Hb pra-transfusi pasca-splenektomi subjek hipersplenisme dini (8,3 g/dL) lebih tinggi dibandingkan subjek hipersplenisme lanjut (7,6 g/dL) (p=0,000). Terdapat perbedaan bermakna jumlah kebutuhan darah pasca-splenektomi thalassemia-β/HbE (108,6 mL/kgBB/tahun) dan thalassemia-β(144,1 mL/kgBB/tahun) (p=0,001). Frekuensi transfusi darah thalassemia-β/HbE pasca-splenektomi (7x/tahun) lebih rendah daripada thalassemia-β(9x/tahun) (p=0,011). Tidak didapatkan adanya perbedaan yang bermakna antara rerata Hb pra-transfusi pasca-splenektomi antara thalassemia-βdengan thalassemia-β/HbE (p=0,132).Kesimpulan.Terdapat perbedaan kebutuhan transfusi antara pra-splenektomi dan pasca splenektomi berdasarkan jenis hipersplenisme dan genotip pasien. Kebutuhan transfusi pasca splenektomi lebih sedikit apabila splenektomi dianjurkan pada keadaan hipersplenisme dini dan kasus thalassemia β/HbE

Cite

CITATION STYLE

APA

Andriastuti, M., Sari, T. T., Wahidiyat, P. A., & Putriasih, S. A. (2016). Kebutuhan Transfusi Darah Pasca-Splenektomi pada Thalassemia Mayor. Sari Pediatri, 13(4), 244. https://doi.org/10.14238/sp13.4.2011.244-9

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free