Latar Belakang : Kejadian Stunting masih menjadi masalah yang masih belum bisa ditangani secara optimal. Oleh karena itu, Penyuluhan yang diberikan bidan diharapkan dapat menurunkan angka Stunting pada Balita. Untuk mengevaluasi hubungan paparan asap rokok dengan kejadian stunting pada balita Umur 2-5 Tahun.Metode: Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian observasional cross-sectional.Hasil: Paparan asap rokok di Desa Kalikuning kecamatan Kalikajar kabupaten Wonosobo yang Terpapar sebanyak 17 Balita (56%) dan Tiga belas anak (43,3%) tidak terpapar perokok pasif. Di Desa Kalikuning, Kecamatan Kalikajar, Kabupaten Wonosobo, terdapat 20 anak (usia 2 hingga 5 tahun) yang mengalami stunting, sedangkan 10 anak (33,3%) tidak mengalami stunting.Kesimpulan: Terdapat korelasi antara paparan asap rokok dengan prevalensi stunting pada balita di Desa Kalikuning usia 2 hingga 5 tahun. Dapat membuat masyarakat lebih sadar akan risiko asap rokok dan banyaknya anak yang mengalami stunting.
CITATION STYLE
Wulandari, F. C., Kusumaningsih, T. P., Kusumawati, M. A. S., & Pratiningtias, M. (2023). HUBUNGAN PAPARAN ASAP ROKOK DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 2-5 TAHUN DI DESA KALIKUNING KECAMATAN KALIKAJAR KABUPATEN WONOSOBO. THE SHINE CAHAYA DUNIA NERS, 8(02), 93. https://doi.org/10.35720/tscners.v8i02.454
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.