Masalah ketidakcukupan vitamin D mempengaruhi hampir 50% dari populasi di seluruh dunia di semua etnis dan kelompok umur serta mendapat perhatian dari beberapa negara di dunia saat ini, khususnya anak-anak usia remaja rentang usia 10 – 19 tahun. Defisiensi vitamin D pada tubuh manusia bisa menyebabkan penyakit. Oleh karena itu, kadar vitamin D 25(OH) total <10 ng/mL menunjukkan difiesiensi vitamin D yang dapat menyebabkan Rickets (Anak-anak) dan Osteomalcia (Orang dewasa). Usia remaja penting melakukan pemeriksaan vitamin D sebagai deteksi dini pada masa pertumbuhan, karena pada usia remaja, massa dan kepadatan tulang belum maksimal.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa status vitamin D 25 (OH) total pada usia remaja 10-19 tahun serta faktor prilaku yang mempengaruhi. Data yang digunakan yaitu data sekunder dari sistem LIS Laboratorium Prodia Kelapa Gading pada bulan Januari 2017 sampai Mei 2020.Desain penelitian adalah deskriptif cross sectional menggunakan 356 orang responden menggunakan analisis univariat yang menggambarkan status vitamin D 25 (OH) total pada usia remaja 10-19 tahun.Hasil analisis menunjukkan defisiensi vitamin D 25 (OH) total (0-12 ng/mL) sebanyak 33 pasien (9.3%); insufisiensi (12.1-20.9 ng/mL) sebanyak 156 (43.8%) dan sufisiensi sebanyak 167 (46.9%). Dari hasil tersebut dapat menunjukkan bahwa status vitamin D pada anak usia remaja 10-19 tahun perlu mendapat perhatian agar tidak terjadi peningkatan kasus defisiensi vitamin D di usia tersebut. Kata kunci : Status Vitamin D 25 (OH) total, Usia remaja 10-19 tahun ,Perilaku hidup tidak sehat usia remaja
CITATION STYLE
Khotimah, E., & Rahayu, L. (2020). Analisa Kadar Vitamin D 25 (OH) Total Pada Pasien Usia 10–19 Tahun Yang Melakukan Pemeriksaan di Prodia Kelapa Gading-Jakarta. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan, 10(2), 160–168. https://doi.org/10.52643/jbik.v10i2.1039
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.