Isu PKI dan upaya rekonsiliasi di media massa setiap tahunnya menjadi isu kontroversial. Isu PKI menguat terutama pada era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Joko Widodo. Penelitian ini menjelaskan bagaimana Tempo dan Gatra dalam menanggapi isu PKI dan rekonsiliasi dalam dua pemerintahan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode analisis framing Robert Entman. Penelitian ini menemukan bahwa artikel-artikel di Tempo cenderung menempatkan PKI sebagai korban, mendukung upaya rekonsiliasi, dan pentingnya pelurusan sejarah. Menurut Tempo, Orde Baru mempunyai peran besar dalam “menghantukan” PKI. Gatra, di sisi lain, cenderung berimbang dan memandang sejarah PKI sebagai traumatik sejarah bagi masyarakat. Gatra mendukung rekonsiliasi dilakukan secara alami, dan bahwa sejarah seyogianya dilakukan pemeriksaan ulang. Perbedaan kedua majalah karena dipengaruhi oleh ideologi, rutinitas organisasi, dan kekuatan ekstramedia.
CITATION STYLE
Sanita, M., & Rianto, P. (2018). Hantu PKI dan Ujung Rekonsiliasi (Analisis Framing Pemberitaan PKI Era Presiden Abdurrahman Wahid dan Joko Widodo pada Majalah Tempo dan Gatra). Jurnal Komunikasi, 12(2), 153–166. https://doi.org/10.20885/komunikasi.vol12.iss2.art5
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.