Di Indonesia, terdapat beberapa pola atau bentuk pemikiran Islam dalam membumikan Islam. Pandangan ini berkembang dari pra kemerdekaan hingga pasca kemerdekaan hingga masa reformasi. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika Islam kontemporer. Metode penulisan artikel ini adalah studi literatur dengan mencari literatur di buku, artikel dan jurnal ilmiah. Hasil dari kajian ini adalah dinamika Islam kontemporer yang terdiri dari Islam kultural, Islam struktural dan Islam pascatradisional. Islam struktural dan Islam kultural merupakan dua pandangan Islam yang ada di Indonesia dimana jika Islam struktural dikaitkan dengan relasi Islam yang berkaitan dengan urusan politik maka berorientasi pada kekuatan Islam kultural, yaitu pandangan Islam yang berorientasi pada budaya masyarakat. , tidak fokus pada kekuasaan, berdakwah langsung kepada rakyat. masyarakat yang lebih menggambarkan karakter dan pola pemahaman yang sebenarnya. Islam struktural dan Islam kultural masing-masing memiliki tujuan mulia yaitu membumikan nilai-nilai Islam, berupa hukum dengan Islam politiknya dan berupa pemahaman langsung masyarakat awam dengan Islam kulturalnya. Post-tradisionalisme adalah gerakan lompat tradisi, yaitu upaya memperbaharui tradisi secara terus menerus dalam konteks dialog dengan modernitas sehingga menghasilkan tradisi baru yang sama sekali berbeda dengan tradisi sebelumnya. Esensi post-tradisionalisme adalah mentransformasikan dan merevitalisasi tradisi tetapi tidak meninggalkan tradisi. Dengan demikian, dalam post-tradisionalisme terdapat nilai-nilai kesinambungan dan perubahan.
CITATION STYLE
Hikmah, N., & Halimi, H. (2023). Dinamika Islam Kontemporer. Tasamuh: Jurnal Studi Islam, 15(1), 14–26. https://doi.org/10.47945/tasamuh.v15i1.698
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.