Lanjut usia dapat dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupanseorang manusia. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu jenis penyakit degeneratifyang mengalami peningkatan setiap tahun di seluruh dunia. Kejadian DM di Indonesiamengalami peningkatan, pada tahun 2007 sebesar (5,7%) menjadi (6,9%) pada tahun2013. DM pada lansia di Indonesia merupakan masalah yang penting untuk dilakukantindakan pencegahan dan pengendalian DM. Tujuan penelitian ini untuk menganalisisfaktor hubungan pola makan karbohidrat, lemak, protein nabati, protein hewanidengan DM pada lansia terhadap risiko kejadian DM lansia. Jenis penelitian ini adalahkuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dipilih secara purpossiveberdasarkan kriteria usia 60-90 tahun, tidak memiliki komplikasi penyakit lain, masihmampu berkomunikasi dengan baik, bersedia menjadi responden, yakni sejumlah 165subjek. Teknik pengumpulan data menggunakan angket atau wawancara. Analisismenggunakan univariat, bivariat menggunakan uji Chi-square dan multivariatmenggunakan Regresi logistic sederhana dengan menggunakan program komputer.Distribusi frekuensi berdasarkan kejadian DM sebesar (53,3%), pola makankarbohidrat sering (>3x/hari) (58,2%), pola makan lemak sering (>3x/hari) (55,8%),pola makan protein hewani jarang (<3x/hari) (53,9%), pola makan protein nabatijarang (<3x/hari) (61,8%), umur lanjur (52,1%), dan jenis kelamin perempuan(67,3%). Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna pola makanlemak dan umur dengan status diabetes mellitus. Pola makan karbohidrat menjadivariabel yang dominan dengan kejadian DM pada lansia (p-value 0.006, OR 2.250).Artinya pola makan karbohidrat sering >3x/hari memiliki peluang risiko terkena DMsebanyak 2 kali lebih tinggi dibandingkan pola makan karbohidrat yang jarang<3x/hari. Sehingga lansia diharapkan agar dapat meningkatkan kesadaran terhadapkesehatan dirinya dengan cara melakukan pemeriksaan kadar gula darah setiap bulan,mengubah pola hidup yang kurang sehat menjadi pola hidup yang sehat, sepertimengatur pola makan yang seimbang dengan mengurangi konsumsi karbohidrat,lemak serta meningkatkan makanan yang banyak mengandung serat seperti: sayur -sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan. Untuk penderita DM yangbaru terdiagnosis perlu secara rutin berkonsultasi pada ahli gizi agar program dietdapat terlaksana dengan baik, melakukan olahraga ringan, mengikuti promosikesehatan mengenai diabetes mellitus yang diberikan oleh tenaga kesehatan, berobatrutin bagi lansia yang sudah terdiagnosa diabetes mellitus guna mengurangi risikoterkena diabetes mellitus.Kata Kunci : Pola makan, aktivitas fisik, stres, lansia
CITATION STYLE
Suprapti, D. (2017). HUBUNGAN POLA MAKAN KARBOHIDRAT, PROTEIN , LEMAK, DENGAN DIABETES MELLITUS PADA LANSIA. Jurnal Borneo Cendekia, 1(1), 8–19. https://doi.org/10.54411/jbc.v1i1.66
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.