Masyarakat indonesia terkenal dengan sikap ramah, kekeluargaan dan kesetiakawanan memungkinkan lahirnya prinsip hidup bersama yang kemudian di sebut gotong royong. Hal ini menjadi penguat karakter bangsa. Gotong royong hidup dalam masyarakat yang dinamis, bersamanya masyarakat tertantang untuk mewariskan prinsip hidup dari generasi ke generasi. Namun, Kemajuan teknologi informasi menjadi suatu hal yang tidak dapat dihindari, arus globalisasi yang deras menawarkan gaya hidup yang cenderung pragmatis mengutamakan prinsip individualis, materialis serta gaya hidup konsumtif. Perlahan-lahan hal ini telah mereduksi nilai-nilai yang diajarkan dalam kearifan lokal. Pergeseran nilai akibat globalisasi bukan hanya menjadi tantangan tapi dapat menjadi ancaman pada perubahan karakter bangsa. Demikian pula pada masyarakat di Pulau Lombok, perkembangan teknologi global yang semakin pesat, kemajuan pariwisata dan menjamurnya pusat perbelanjaan modern memberikan dampak yang sangat signifikan dan cenderung berakibat pada tersingkirnya nilai-nilai kearifan lokal seperti budaya tolong menolong atau yang dikenal dengan budaya besiru pada masyarakat Lombok. Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui masyarakat konstruksi sosial budaya besiru di Desa Sembalun Bumbung dengan metode penelitian kualitataif dan menggunakan analisa diskriptif. Hasil Penelitian pada masyarakat desa Sembalun bumbung mecerminkan kontruksi sosial solidaritas besiru yang didasari atas 3 landasan hidup masyarakat di desa sembalun bumbung.Kata Kunci: Gotong royong, globalisasi, kearifan lokal, solidaritas besiru, sembalun bumbung
CITATION STYLE
Fatmahandayani, S. I., Anggraeni, P., Haromain, N., & Komalasari, M. A. (2019). KONSTRUKSI SOLIDARITAS SOSIAL BESIRU MASYARAKAT DI DESA SEMBALUN BUMBUNG. Jurnal Warta Desa (JWD), 1(2). https://doi.org/10.29303/jwd.v1i2.47
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.