Apendisitis akut merupakan suatu keadaan tersering yang memerlukan tindakan bedah pada anak. Ketepatan untuk menentukan diagnosis dan intervensi bedah berhubungan erat dengan luaran akhir. Diagnosis apendisitis akut dengan keluhan yang tidak spesifik sering membingungkan. Pendekatan diagnosis seperti anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium rutin tidak selalu akurat. Pemeriksaan diagnostik pencitraan seperti ultrasonografi (USG) dan computed tomography scan (CT-scan) sering digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis. Tujuan pemeriksaan pencitraan untuk mengkonfirmasi atau menyingkirkan diagnosis apendisitis akut serta menentukan apendisitis tanpa atau dengan komplikasi. Keterlambatan menentukan diagnosis berhubungan erat dengan meningkatnya angka kesakitan, angka kematian, dan biaya perawatan. Komplikasi dapat berupa perforasi, abses abdominal, atau kematian. Perforasi umumnya terjadi pada usia anak dan remaja dengan angka kejadian berkisar 17-40%. Secara umum angka kematian akibat apendisitis kurang dari 1% dan meningkat 5-15% pada anak dan remaja. Pemeriksaan USG memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang sama baiknya dengan pemeriksaan CT-scan.
CITATION STYLE
Susanto, S. (2021). Pemeriksaan Ultrasonografi dan CT-Scan untuk Diagnosis Apendisitis Akut pada Anak. Jurnal Kedokteran Meditek, 27(1), 39–43. https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v27i1.1956
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.