Lapango Village is one of the villages in the Sangihe Islands Regency where the settlement is located in a coastal area, precisely in South Manganitu District. The geographical condition of this village is one of the areas close to the Mahangetang Underwater Volcano. From this geographical condition, it is necessary to study the Planning and Spatial Planning of Settlement Areas which are carried out by taking into account the physical conditions of geographic areas that are prone to disasters, especially submarine volcanic disasters, so they must be based on disaster mitigation. The purpose of this research is to obtain a study according to the zoning pattern of community settlements based on Disaster Mitigation. The method used in this research is descriptive quantitative and qualitative, data collection was carried out using a questionnaire to measure Respondents' Perceptions of Disaster Preparedness whose variables and indicators were measured based on Knowledge and Attitudes (PS), Policies, Regulations, and Guidelines (KPP). , Plan for Emergency Situation (RKD), Tsunami Warning System (SPB), Ability to Mobilize Resources (MSD), Next identify the geographical condition of the settlement in coastal areas and the human population inhabiting these settlements. From this data, analysis is made with a GIS (Geographic Information System) and then followed by a study and concept of zoning for disaster-prone areas and providing information and recommendations to governments and communities in coastal areas in an effort to reduce disaster risk by including Disaster Hazard Map activities ( PRB) into the RPJM for the South Manganitu District, especially for Lapango VillageKeywords: Coastal Areas, Mitigation, Disasters, Lapango Village Abstrak: Desa Lapango merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Kepulauan Sangihe kedudukan pemukimannya berada di wilayah pesisir tepatnya di Kecamatan Manganitu Selatan. Kondisi geografi dari desa ini merupakan salah satu daerah berdekatan dengan Gunung Api Bawah Laut Mahangetang. Dari kondisi geografis tersebut, maka diperlukan kajian untuk Perencanaan dan Penataan Ruang Kawasan Permukiman yang diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi fisik wilayah geografis yang rentan bencana khususnya bencana gunung api bawah laut, sehingga harus berbasis mitigasi bencana. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan kajian menurut pola zonasi permukiman masyarakat berbasis Mitigasi Bencana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengukur Persepsi Responden Mengenai Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana yang variabel dan indikatornya diukur berdasarkan, Pengetahuan dan Sikap (PS), Kebijakan, Peraturan, dan Panduan (KPP), Rencana Untuk Keadaan Darurat (RKD), Sistem Peringatan Bencana Tsunami (SPB), Kemampuan Memobilisasi Sumber Daya (MSD), Selanjutnya mengidentifikasi keadaan geografis dari permukiman wilayah pesisir dan populasi manusia yang mendiami permukiman tersebut.Dari data tersebut dibuat analisis dengan GIS (Geographic Information System) kemudian dilanjutkan dengan dibuat kajian dan konsep zonasi wilayah yang rawan bencana serta memberikan informasi serta rekomendasi kepada pemerintah dan masyarakat yang berada dikawasan pesisir dalam upaya mengurangi risiko bencana adalah dengan memasukkan kegiatan Peta Rawan Bencana (PRB) ke dalam RPJM Kecamatan Manganitu Selatan terlebih Khusus Desa Lapango.Kata Kunci: Wilayah Pesisir, Mitigasi, Bencana, Desa Lapango
CITATION STYLE
KAMURAHAN, S. R. (2021). KAJIAN KAWASAN PERMUKIMAN PESISIR BERBASIS MITIGASI BENCANA GUNUNG BERAPI BAWAH LAUT MAHANGETANG (Studi Kasus Desa Lapango, Kecamatan Manganitu Selatan Kabupaten Kepulauan Sangihe). Jurnal Arsitektur ZONASI, 4(1), 121–131. https://doi.org/10.17509/jaz.v4i1.30098
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.