The Christology poem in the language of Philippians 2: 6-11 is one of the passages. This basic truth in the poetry of Christology states that the person and work of Jesus said that He truly was God in His essence (morphe) of pre-existence. Jesus God who became incarnate as a true human is the scheme of true humans. Recognition of Jesus' divinity over the universe as the basis of faith, that is, on the basis of death and change, Jesus has elevated and held a position full of humanity, both living and the dead (Rom. 14: 9). The acknowledgment of Jesus as God, because Jesus has essentially met and God of all gods and other gods, whether real or imaginary (1 Cor. 8: 5-6). This is what is confirmed in this poem of Christology. Syair Kristologi dalam Filipi 2:6-11 adalah salah satu perikop kunci ajaran mengenai ke-Allah-an Kristus. Kebenaran dasar dalam Syair Kristologi ini yang menyatakan pribadi dan karya Yesus bahwa Dia adalah sungguh-sungguh Allah pada hakikat-Nya (morphe) pra-eksistensi-Nya. Yesus Allah yang berinkarnasi menjadi manusia sejati (dalam bentuk schema) adalah manusia sejati.Pengakuan ke-Tuhan-an Yesus atas semesta sebagai pokok iman, yakni bahwa melalui kematian dan kebangkitan, Yesus telah diangkat dan menempati kedudukan yang penuh kekuasaan atas seluruh umat manusia, baik yang hidup dan yang mati (Rom. 14:9). Pengakuan Yesus sebagai Tuhan, karena Yesus pada hakikatnya telah diangkat dan adalah Tuhan atas segala tuhan dan ilah lain, baik yang nyata atau hanya khayalan (1 Kor. 8:5-6). Inilah yang ditegaskan dalam syair Kristologi ini.
CITATION STYLE
Rouw, J. F., & Sugiono, S. (2019). Syair Kristologi Tentang Ke-Allah-An Yesus Dalam Filipi 2:6-11. Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen), 1(2). https://doi.org/10.59177/veritas.v1i2.46
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.