Lansia atau usia lanjut merupakan tahap akhir dari siklus kehidupan manusia dan hal tersebut merupakan bagian dari proses kehidupan yang tidak dapat dihindarkan dan akan dialami oleh setiap individu (Prasetya, 2010). Berdasarkan WHO di Dunia jumlah lansia tahun 2010 berjumlah 750 juta, sedangkan diperkirakan pada tahun 2025 jumlah lansia sebesar 1,2 milyar. Berdasarkan profil kesehatan di Indonesia tahun 2016, jumlah lanjut usia di Indonesia yaitu 14.233.117 jiwa dari total penduduk. Jumlah lansia dengan jenis kelamin laki-laki 6.474.979 dan perempuan 7.758.138. Perubahan psikologis yang dialami lansia adalah perasaan cemas . Salah satu faktor penyebab kecemasan yakni karakteristik lansia yang terdiri dari usia, pendidikan, dan lama tinggal di panti jompo. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan karakteristik lansia dengan tingkat kecemasan yang tinggal di panti jompo . Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif analitik dengan pendekatan Accidental Sampling, teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 30 responden lansia. Hasil penelitian menggunakan uji statistik rank spearman didapatkan hasil dari tiga kategori karakteristik, ada dua kategori yakni umur,pendidikan dan lama tinggal di panti jompo memiliki hubungan dengan tingkat kecemasan . Jika kecemasan tidak ditangani dengan baik, tentunya akan berdampak buruk bagi lansia sendiri. Dampak yang mungkin muncul jika lansia mengalami kecemasan yaitu terjadi Depressi bahkan mengalami gangguan fungsi kognitif. Pengelolaan lansia yang mengalami cemas perlu dilakukan sejak dini melalui kegiatan yang postif seperti olah raga, pendidikan kognitif. Kata Kunci : Lansia, karakteristik, Kecemasan
CITATION STYLE
Ngadiran, A. (2020). HUBUNGAN KARAKTERISTIK (UMUR, PENDIDIKAN, DAN LAMA TINGGAL DI PANTI) DENGAN TINGKAT KECEMASAN LANSIA. Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel, 13(2), 104–108. https://doi.org/10.36051/jiki.v13i2.95
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.